
Harga Emas Pegadaian Naik, Jenis Retro dan UBS Tetap Murah

Harga emas acuan dunia takluk terhadap tingginya dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Rabu (11/5/2022) harga emas acuan dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.821,72/troy ons, anjlok 1,64% dari posisi sebelumnya.
Kembali melemahnya emas dipicu penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, menguat 0,87% ke level 104,750 pada perdagangan kemarin. Melewati rekor tertingginya sejak dua dasawarsa pada Senin (9/5/2022) di level 104,49.
"Pergerakan emas saat ini sangat ditentukan oleh dollar AS serta ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed. Dua faktor ini menutupi daya tarik emas sebagai aset aman," tutur Michael McCarthy, dari Tiger Brokers, Australia, seperti dikutip dari Reuters.
Ravindra Rao dari Kotak Securities, mengingatkan emas masih berpotensi naik jika kekhawatiran akan memburuknya ekonomi global terus menguat. Emas sebagai aset aman akan menjadi pilihan orang di saat ekonomi memburuk.
Namun, dia juga menegaskan bahwa jika pergerakan harga emas masih akan sangat ditentukan oleh dolar AS. "Emas kemungkinan akan stabil di kisaran US$ 1.850 per troy ons. Harga emas kemungkinan tidak akan melonjak tajam kecuali dollar AS melemah drastis," tutur Ravindra seperti dikutip dari livemint.com.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)[Gambas:Video CNBC]