Harga Turun Lagi, Emas di Pegadaian Sudah Tak Menarik?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
11 May 2022 07:00
Donat Lapis emas
Foto: cnbc.com

Pada perdagangan Selasa (10/5/2022) harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.838,01 per troy ons. Melemah 1,54%.

"Pergerakan emas saat ini sangat ditentukan oleh dolar AS serta ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed. Dua faktor ini menutupi daya tarik emas sebagai aset aman," tutur Michael McCarthy, dari Tiger Brokers, Australia, seperti dikutip dari Reuters.

Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih berada di area tertinggi sejak tahun 2002 yaitu 103,92. Tingginya dolar menjadi sentimen negatif bagi emas yang dibanderol dengan greenback.

Sebab emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain sehingga berpotensi menekan permintaan. Permintaan turun, harga pun mengikuti.

Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS bertahan di level tertinggi sejak 2018 meskipun telah turun ke 2,9889%. Tingginya yield obligasi menjadi sentimen negatif.

Emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang emas, opportunity cost naik dibandingkan dengan memiliki obligasi.

"Kenaikan suku bunga acuan yang agresif membuat yield dan dollar AS melonjak. Ini menjadi faktor melemahnya harga emas," tulus analis ANZ seperti dikutip dari Reuters

Wang Tao, analis pasar Reuters, mengatakan emas tengah menguji titik support di US$ 1.840 per troy ons. Jika emas bergerak di bawah level tersebut dan mengarah ke kisaran US$ 1.823-1.830.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular