Gagal ke Sejuta, tapi Emas Antam Berani Dibayar Mahal

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 11/04/2022 12:10 WIB
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun tipis pada perdagangan hari ini (11/4/2022). Melansir data dari situs resmi milik Antam, logammulia.com, harga emas batangan produk 1 gram di Rp 993.000/batang, turun Rp 1.000/gram atau 0,1% dari posisi sebelumnya.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Pada Jumat (8/4/2022) harga emas acuan dunia tercatat US$ 1.945,85/troy ons dan menutup pekan kemarin dengan penguatan sebesar 1,12%.


"Kinerja emas pekan ini relatif baik di tengah penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi. Status emas sebagaisafe-havendan lindung nilai terhadap inflasi akan memberikan basis yang kuat," kata Jeffrey Halley, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

Sepanjang pekan lalu, Dollar Index (yang mengukur posisigreenbackdi hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 1,22%. Sejatinya apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga emas.

Sebab, emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun terkoreksi.

Namun harga emas tetap mampu naik ditopang oleh krisis di Ukraina. Perang Rusia-Ukraina masih terjadi, yang menyebabkan ketidakpastian besar di pasar keuangan global.

Selain itu, investor juga masih percaya terhadap emas karena tren percepatan laju inflasi. Saat nilai tukar mata uang atau aset lain tergerus karena inflasi, tidak demikian dengan emas.

Sebab, jumlah emas relatif terbatas, jumlahnya tidak bisa bertambah dengan cepat. Ini membuat kenaikan harga emas adalah sebuah keniscayaan, meski pergerakan harian diwarnai fluktuasi.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai

Pages