
Kamu Punya Logam Mulia? Antam Berani Bayar Mahal Nih!

Harga Logam Mulia Antam bergerak mengikuti harga emas dunia. Di pasar spot, harga emas naik 0,71% pada perdagangan kemarin. Selama sepekan, harga naik 1,12% secara point-to-point.
"Kinerja emas pekan ini relatif baik di tengah penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi. Status emas sebagai safe-haven dan lindung nilai terhadap inflasi akan memberikan basis yang kuat," kata Jeffrey Halley, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Reuters.
Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 1,22%. Sejatinya apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga emas.
Sebab, emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun terkoreksi.
Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS juga bergerak naik. Untuk tenor 10 tahun, yield melonjak 31,43 basis poin dalam sepekan. Pada perdagangan akhir pekan, yield instrumen ini menyentuh titik tertinggi sejak 2019.
Kenaikan yield juga sejatinya merupakan kabar buruk buat emas. Pasalnya, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang emas, opportunity cost naik dibandingkan memiliki obligasi.
Namun harga emas tetap mampu naik ditopang oleh krisis di Ukraina. Perang Rusia-Ukraina masih terjadi, yang menyebabkan ketidakpastian besar di pasar keuangan global.
Selain itu, investor juga masih percaya terhadap emas karena tren percepatan laju inflasi. Saat nilai tukar mata uang atau aset lain tergerus karena inflasi, tidak demikian dengan emas. Sebab, jumlah emas relatif terbatas, jumlahnya tidak bisa bertambah dengan cepat. Ini membuat kenaikan harga emas adalah sebuah keniscayaan, meski pergerakan harian diwarnai fluktuasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]
