Gak Gerak! Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
11 March 2022 09:40
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Antam Tbk (ANTM) hari ini (11/3/2022) bergerak stabil, senada dengan laju emas acuan dunia.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan produk 1 gram di Rp 1.010.000/batang, tidak bergerak dibandingkan kemarin.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com.

Berat

Harga Dasar

Harga NPWP (+Pajak 0.45%)

Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)

0.5 gr

Rp555,000

Rp557,000

Rp559,000

1 gr

Rp1,010,000

Rp1,014,000

Rp1,019,000

2 gr

Rp1,960,000

Rp1,968,000

Rp1,977,000

3 gr

Rp2,915,000

Rp2,928,000

Rp2,941,000

5 gr

Rp4,825,000

Rp4,846,000

Rp4,868,000

10 gr

Rp9,595,000

Rp9,638,000

Rp9,681,000

25 gr

Rp23,862,000

Rp23,969,000

Rp24,076,000

50 gr

Rp47,645,000

Rp47,859,000

Rp48,073,000

100 gr

Rp95,212,000

Rp95,640,000

Rp96,068,000

250 gr

Rp237,765,000

Rp238,834,000

Rp239,904,000

500 gr

Rp475,320,000

Rp477,458,000

Rp479,597,000

1000 gr

Rp950,600,000

Rp954,877,000

Rp959,155,000

Harga emas dunia yang stabil ditopang oleh daya tarik safe haven karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan antara Rusia dan Ukraina. Kemarin, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.995,86/troy ons, naik 0,22% dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Investor juga mencermati data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Februari 2022. Dengan realisasi yang mencapai 7,9% yoy, ini menjadi laju tercepat sejak 1982.

"Angka inflasi tentu merupakan sentimen bullish yang mendorong emas. Namun, geopolitik mengalahkan data ekonomi saat ini," kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals.

"Bullish (Emas) menghabiskan banyak energi mendorong harga ke rekor tertinggi awal pekan ini. Sekarang, bahkan data inflasi tidak memberikan banyak manfaat karena kekuatan (harga) baru saja habis."

Dengan latar belakang melonjaknya harga minyak dan komoditas, investor sekarang menunggu pernyataan kebijakan The Federal Reserve berikutnya pada 16 Maret. Pasar memperkirakan pertemuan nanti akan mengumumkan kenaikan suku bunga kali pertama sejak pandemi Covid-19 hadir.

Sementara itu, dari kaca mata teknikal, analis Reuters Wang Tao berpendapat harga emas dapat turun ke US$ 1.952/troy ons karena telah melewati support US$ 1.976.

"Break down (support) tersebut membuka jalan harga US$ 1.924 - US$ 1.953/troy ons," kata Wang dalam risetnya.

"Break down akan terbukti salah, jika emas naik di atas US$ 1.976 dan terus melayang di atas level ini. Zona target bullish di US$ 1.999 - US$ 2.027," tambahnya.


(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Turun Rp7.000, Pilih Jual atau Beli Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular