Ini Daftar Bunga Deposito Selangit Bank Digital, Tertarik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memasuki era suku bunga rendah sejak pandemi Covid-19 berlangsung. Akan tetapi, hadirnya bank digital memberi warna baru dalam industri perbankan nasional.

Kala itu, suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) cenderung menurun untuk menstimulasi perekonomian, yang diikuti penurunan suku bunga simpanan di perbankan. Hal ini menjadi kabar buruk bagi nasabah, karena berarti bunga tabungan dan deposito mereka pun mengecil.

Sejak awal 2020, begitu pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dinyatakan sebagai bencana nasional non-alam, MH Thamrin bergerak cepat. Suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sudah dipangkas 150 basis poin (bps) ke titik terendah sepanjang sejarah di 3,5%.

Per November 2021, rata-rata suku bunga deposito satu bulan (yang menjadi patokan biaya dana perbankan) ada di 3,05%. Sejak Januari 2020, sudah turun 292 basis poin (bp), lebih tajam ketimbang penurunan suku bunga acuan.

Digitalisasi perbankan mulai menjamur di Indonesia. Eksistensinya mulai diperhatikan kala menawarkan suku bunga di atas rata-rata suku bunga deposito nasional. Sebagai perbandingan, rata-rata suku bunga deposito per tahun di perbankan nasional (per 8 Februari 2022) adalah 3,37%, menurut Laporan Harian Bank Umum (LHBU) BI.

Namun, bank digital berani menawarkan bunga per tahun sebesar 3,5% hingga 4,5%. Belum lagi jika ada promo, bunga yang ditawarkan bisa mencapai 7%.

Bank digital juga menawarkan deposito dengan berbagai tenor sama seperti bank lainnya. Selain deposito, bank digital juga menawarkan program tabungan yang menawarkan bunga bagi para nasabah. Bunga produk tabungan pun beragam mulai 0,5% hingga 1,5%.

Berikut rata-rata suku bunga deposito satu bulan di sejumlah perbankan digital nasional yang dihimpun oleh Tim Riset CNBC Indonesia:

TIM RISET CNBC INDONESIA