Ini Daftar Bunga Deposito Terbaru! Bank Mana Paling Tinggi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2022 15:45
Penukaran uang
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI), suku bunga simpanan di perbankan ikut turun. Bahkan lajunya cukup cepat, menandakan biaya dana perbankan sudah semakin murah.

Sejak awal 2020, begitu pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dinyatakan sebagai bencana nasional non-alam, MH Thamrin bergerak cepat. Suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sudah dipangkas 150 basis poin (bps) ke titik terendah sepanjang sejarah di 3,5%.

Per November 2021, rata-rata suku bunga deposito satu bulan (yang menjadi patokan biaya dana perbankan) ada di 3,05%. Sejak Januari 2020, sudah turun 292 bps, lebih tajam ketimbang penurunan suku bunga acuan.

Mengutip Laporan Harian Bank Umum (LHBU) keluaran Bank Indonesia (BI), rata-rata suku bunga deposito sebulan di perbankan nasional per 7 Februari 2022 adalah 3,13%. Berikut rata-rata suku bunga deposito satu bulan di sejumlah perbankan nasional:

Namun, suku bunga deposito yang sudah turun tajam tersebut belum membuat suku bunga kredit turun signifikan. Per Desember 2021, rata-rata suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) adalah 8,59%. Baru turun 149 bps.

Oleh karena itu, Gubernur BI Perry Warjiyo meminta perbankan untuk lebih agresif memangkas suku bunga kredit. Bukan apa-apa, ruang untuk itu masih terbuka lebar.

Mobilitas masyarakat yang meningkat selepas pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), menurut Perry, membuat perbankan berani menurunkan risiko penyaluran kredit baru. Hasilnya, suku bunga kredit ikut turun.

Namun penurunan suku bunga kredit baru jauh lebih rendah dari deposito. Akibatnya, spread (selisih) suku bunga masih tinggi dan marjin bunga bersih (NIM) perbankan masih tinggi.

"Aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat mendorong perbaikan persepsi risiko perbankan, sehingga berdampak positif bagi penurunan suku bunga kredit baru. Namun demikian, penurunan suku bunga kredit yang jauh lebih lambat daripada penurunan suku bunga deposito perbankan menyebabkan spread antara suku bunga kredit dan deposito, serta Net Interest Margin (NIM) perbankan, terus mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong pemulihan ekonomi nasional," tegas Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular