
Berapa Idealnya Dana Darurat Saat Pandemi? Ini Cara Hitungnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Peristiwa-peristiwa di masa depan menjadi suatu hal yang tidak bisa diprediksi oleh manusia. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang masih belum juga selesai. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyiapkan dana darurat.
Sebenarnya, mempersiapkan dana darurat bukan hanya di saat pandemi saja. Dana darurat merupakan salah satu pos penting yang harus diatur sebagai langkah baik dalam pengelolaan keuangan.
Dana darurat atau emergency fund adalah sumber dana yang disisihkan dan dipersiapkan untuk keadaan darurat, di luar pos-pos pengeluaran dan tabungan lainnya. Keadaan darurat bisa digambarkan seperti masa pandemi Covid-19 saat ini yang sangat berdampak pada sektor ekonomi.
Dana darurat hanya dipergunakan ketika keadaan mendesak. Seperti, jika anggota keluarga mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mempersiapkan penyimpanan dana untuk keadaan darurat bisa membantu Anda dan keluarga menjaga kebutuhan sehari-hari agar tetap terpenuhi.
Bisa mengelola keuangan demi menyiapkan dana kebutuhan darurat merupakan keahlian penting yang harus dimiliki agar Anda tidak mengalami kesulitan finansial. Mari kita bahas secara detail jumlah, penggunaan hingga tempat untuk mengalokasikan dana darurat. Simak ulasannya.
Jumlah Ideal Dana Darurat
Mempersiapkan dana darurat tentunya membutuhkan skala prioritas dalam anggaran keuangan terlebih dahulu. Walaupun dana darurat juga penting, usahakan presentasi untuk mengalokasikannya tidak melebihi dari kebutuhan pokok.
Pada dasarnya, tidak ada rumus pasti untuk menyusun anggaran atau alokasi dana darurat. Yang terpenting adalah Anda memahami ketentuan untuk skala prioritas berdasarkan kebutuhan dan gaya hidup sehari-hari.
Pemahaman akan skala prioritas tersebut bisa menjadi acuan dalam menentukan berapa jumlah uang yang perlu dipersiapkan untuk memenuhi pos dana darurat. Bagi Anda yang membutuhkan gambaran untuk alokasi dana darurat, berikut panduan mudah yang bisa Anda ikuti:
1. Bagi Lajang
Bagi yang masih lajang dan tidak memiliki cicilan besar atau tanggungan, alokasi dana darurat bisa menjadi lebih mudah. Karena Anda belum memerlukan alokasi dana di luar kebutuhan dan gaya hidup diri sendiri.
Setidaknya Anda menyiapkan dana sebesar 6 kali jumlah pengeluaran bulanan untuk perhitungan dana kebutuhan darurat. Pastikan Anda bisa konsisten dalam menyiapkan dana darurat ini. Karena tidak jarang anak muda melupakan pentingnya tabungan dan dana kebutuhan darurat.
2. Sudah Menikah
Beda halnya dengan orang yang baru saja menikah. Sebenarnya, Anda bisa mengaplikasikannya dengan cara yang dilakukan saat masih lajang. Beban biaya nya pun menjadi lebih ringan, karena bisa disiapkan bersama dengan pasangan.
Secara real, hidup bersama pasangan akan membuat kebutuhan dan gaya hidup menjadi bertambah. Maka dari itu, bagi Anda yang baru saja menikah, pastikan untuk menyiapkan besaran dana sejumlah 9 kali besaran pengeluaran rumah tangga dalam satu bulan untuk menjadi dana darurat.
Disarankan untuk mengalokasikan dana dengan persentase yang lebih besar dibandingkan ketika Anda sedang lajang.
3. Berkeluarga
Ketika berkeluarga dan memiliki anak, tentu alokasi dana darurat juga harus lebih besar dibandingkan ketika Anda masih lajang atau baru menikah. Jika Anda baru memiliki keinginan untuk menyimpan dana kebutuhan darurat ketika sudah berkeluarga, mungkin akan sedikit sulit untuk tercapai.
Namun, tidak ada salahnya untuk tetap menyimpan sebagian dana untuk kebutuhan darurat. Seperti pepatah yang mengatakan, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Alangkah baiknya, Anda bisa mempersiapkan dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran esensial setiap bulan.
Dana Darurat di Saat Pandemi Covid-19
Sementara itu, munculnya pandemi Covid-19 membawa kita ke masa-masa yang sangat tidak terduga dan tidak bisa diprediksi. Tidak ada yang dapat menjamin apakah penghasilan setiap bulan kita akan tetap sama seperti sebelumnya.
Rawan terjadinya PHK juga menjadi beban tersendiri bagi para karyawan atau buruh, begitupun bagi para pengusaha yang secara langsung pasti juga mendapatkan dampak negatif dari masa pandemi ini.
Setidaknya, ketika Anda sudah mempersiapkan dana darurat sedini mungkin, dana tersebut bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan harian atau bulanan. Jadi, kebutuhan akan tetap aman dan tidak terlalu terguncang dalam beberapa bulan ke depan sembari Anda menyiapkan rencana lain.
Bukan hanya bagi para pekerja, dana darurat sebenarnya sudah bisa dicicil untuk mahasiswa yang masih kuliah. Para pelajar bisa menyisihkan uang jajan yang diberikan dari orangtua atau hasil dari kerja sampingan seperti freelance.
Tentu ini akan membantu mahasiswa di saat masa-masa pandemi Covid-19, ketika orangtua sedang mengalami masalah finansial dan Anda membutuhkan uang untuk kebutuhan kuliah atau kebutuhan sehari-hari.
Di masa pandemi Covid-19, setidaknya kita semua mempersiapkan dana darurat sejumlah 12 kali pengeluaran rutin bulanan. Anda bisa menyisihkan 5% dari jumlah penghasilan gaji bulanan atau uang jajan bagi para mahasiswa.
Tempat Untuk Menyimpan Dana Darurat
Sebagian orang masih menggunakan celengan di rumah untuk menyimpan dana darurat. Tentunya aksesibilitas menjadi nilai penting dalam memutuskan tempat simpan dana untuk kebutuhan darurat. Selain itu, Anda bisa menyimpan dana kebutuhan darurat secara aman di sini:
Tabungan Bank
Ada tempat lain yang disarankan untuk menyimpan dana kebutuhan darurat seperti dalam produk tabungan bank. Disarankan untuk tidak mencampurkannya dengan rekening utama Anda. Bagi para pelajar seperti mahasiswa, beberapa bank juga menyiapkan produk seperti tabungan rencana loh.
Menyimpan dana untuk keadaan darurat di bank menjadi salah satu pilihan yang aman dan mudah diakses. Namun, menyimpan dana di rekening bank bisa menyebabkan risiko terjadinya inflasi yang membuat nilai uang turun.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan instrumen investasi yang cukup aman karena tidak fluktuatif dalam nilai dan secara likuiditasnya. Menyimpan dana kebutuhan darurat di produk reksadana juga berpotensi memiliki hasil return yang lebih besar.
Anda bisa memilih reksadana pasar uang yang memiliki risiko rendah. Silahkan mulai untuk menabung dana darurat dari Rp 100 ribu rupiah saja di instrumen investasi ini.
Emas
Emas yang ideal dan disarankan sebagai instrumen investasi untuk penyimpanan dana darurat adalah berbentuk logam mulia atau emas batangan. Emas mampu bertahan dari inflasi dan tergolong cukup likuid.
Di era serba modern saat ini, Anda juga dipermudah untuk melakukan transaksi jual beli emas secara online, seperti Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa. Walaupun online, emas tetap ada fisiknya dan disimpan aman di brankas Pegadaian.
Deposito
Ada deposito yang juga bisa digunakan sebagai tempat menyimpan dana darurat. Anda akan mendapatkan hasil keuntungan setiap bulan dari deposito yang bisa digunakan untuk menambah porsi dana darurat. Ketika dicairkan sebelum tenor berakhir, akan ada biaya pinalti yang harus dibayarkan.
Penggunaan dana darurat tidak hanya mengacu pada kondisi Pandemi Covid-19 saja. Dana tersebut juga dipersiapkan untuk keperluan darurat seperti musibah lainnya yang tidak terduga. Seperti untuk biaya hidup ketika sedang mencari pekerjaan baru atau biaya tambahan saat terjadi bencana alam.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Cara Siapkan Dana Darurat, Sudah Tahu?