Tutup Tahun 2021, Harga Emas Antam Naik Tajam! tapi....

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 31/12/2021 08:49 WIB
Foto: Dok Antam

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam naik cukup tajam pada perdagangan terakhir tahun 2021, Jumat (31/12). Meski demikian, sepanjang tahun 2021 emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini masih mencatat kinerja negatif.

Berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 938.000/batang, secara persentase naik 0,54%.

Sementara sepanjang tahun ini, emas Antam 1 gram turun 2,8%.


Kenaikan harga emas Antam hari ini mengikuti emas dunia yang mencatat rebound yang impresif pada perdagangan Kamis kemarin hingga menyentuh level penutupan terkuat dalam 5 pekan terakhir.

Melansir data Refinitiv, emas sempat turun 0,5% kemarin sebelum berbalik menguat 0,63% ke US$ 1.815,01/troy ons kemarin.

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr516,500518,500520,500
1 gr933,000937,000941,000
2 gr1,806,0001,814,0001,822,000
3 gr2,684,0002,696,0002,708,000
5 gr4,440,0004,459,0004,479,000
10 gr8,825,0008,864,0008,904,000
25 gr21,937,00022,035,00022,134,000
50 gr43,795,00043,992,00044,189,000
100 gr87,512,00087,905,00088,299,000
250 gr218,515,000219,498,000220,481,000
500 gr436,820,000438,785,000440,751,000
1000 gr873,600,000877,531,000881,462,000

Emas masih mampu menguat meski data menunjukkan klaim tunjangan pengangguran mingguan di Amerika Serikat (AS) yang berakhir 25 Desember sebanyak 198.000 orang, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones sebesar 205.000 orang.

Angka klaim tersebut menjadi yang terendah dalam 50 tahun terakhir, dan menunjukkan pasar tenaga kerja yang terus menguat.

"Klaim awal tunjangan pengangguran sangat rendah. Permintaan pekerja sangat kuat dan ada kekurangan tenaga kerja sehingga dunia usaha tidak memberhentikan karyawan. Orang yang menganggur kini bisa memperoleh pekerjaan," tulis Gus Faucher, kepala ekonomi di PNC Financial, sebagaimana dikutip CNBC International.

Data tersebut bisa menguatkan ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga di bulan Maret 2022, yang bisa berdampak negatif bagi emas. Tetapi nyatanya logam mulia ini mampu menguat kemarin.

Dalam survei mingguan Kitco yang dirilis minggu lalu, harga emas dunia memang diprediksi akan melesat pekan ini.

Dari 13 analis Wall Street, sebanyak 9 orang memberikan proyeksi bullish (tren kenaikan) emas di pekan ini. Kemudian 2 analis memproyeksikan bearish (tren turun), dan sisanya netral.

Kemudian, survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 638 responden sebanyak 54% memberikan proyeksi bullish, 21% bearish, dan sisanya netral.

Secara musiman, 9 dari 10 tahun terakhir menunjukkan harga emas dunia akan melesat di pekan terakhir Desember.

"9 dari 10 tahun terakhir, Anda mendapatkan keuntungan dari membeli emas sebelum Natal, dan menjualnya di awal tahun," kata Philip Streible, kepala analis pasar di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir Kitco, Kamis (23/12).

Analis lainnya juga optimis emas dunia akan kembali naik di pekan ini melihat posisi teknikal yang mampu bertahan di atas US$ 1.800/troy ons. Meski demikian, emas dunia dikatakan perlu melewati US$ 1.815/troy ons dan US$ 1.835/troy ons untuk bisa menguat lebih tinggi lagi.

Artinya, jika hari ini bisa bertahan di atas US$ 1.815/troy ons, ada peluang emas akan meroket bak kembang api menyambut tahun baru. Emas Antam pun berpeluang mengikuti di perdagangan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai