Kabar dari Afsel Bikin Harga Emas Antam Turun, Kok Bisa?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 29/12/2021 08:50 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam turun pada perdagangan Rabu (29/12). Kabar Baik yang datang dari Afrika Selatan terkait virus Omicron membuat harga emas dunia yang sebelumnya menguat berbalik melemah dan turut menyeret emas Antam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini turun Rp 2.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 932.000/batang, secara persentase turun 0,21%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com.

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr516,000518,000520,000
1 gr932,000936,000940,000
2 gr1,804,0001,812,0001,820,000
3 gr2,681,0002,693,0002,705,000
5 gr4,435,0004,454,0004,474,000
10 gr8,815,0008,854,0008,894,000
25 gr21,912,00022,010,00022,109,000
50 gr43,745,00043,941,00044,138,000
100 gr87,412,00087,805,00088,198,000
250 gr218,265,000219,247,000220,229,000
500 gr436,320,000438,283,000440,246,000
1000 gr872,600,000876,526,000880,453,000

Harga emas dunia kemarin melemah 0,31% ke US$ 1.805,36/troy ons, padahal sebelumnya sempat menyentuh US$ 1.820/troy ons yang merupakan level tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Penuturan emas dunia terjadi setelah hasil studi terbaru di Afrika Selatan menunjukkan orang-orang yang terinfeksi Omicron, terutama yang sudah divaksin memiliki, akan memiliki imun yang lebih kuat dalam menghadapi varian Delta.

Reuters melaporkan, riset tersebut baru dilakukan terhadap sekelompok kecil, hanya 33 orang yang sudah divaksin dan belum. Hasilnya, netralisasi virus Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah terinfeksi, dan netralisasi varian naik 4,4 kali lipat.

"Peningkatan netralisasi varian Delta pada individu yang terinfeksi Omicron dapat menurunkan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut," kata para ilmuwan, sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (27/12).

Hasil riset tersebut juga dikatakan konsisten dengan temuan sebelumnya yakni Omicron menggantikan varian Delta karena individu yang terinfeksi memperoleh kekebalan yang menetralisir Delta.

Penelitian tersebut memberikan harapan Omicron akan menjadi akhir dari pandemi Covid-19, apalagi jika ada riset yang lebih luas juga menunjukkan hal yang sama.

Hal tersebut membuat emas yang dianggap sebagai aset aman (safe haven) menjadi kurang menarik, dan harganya pun tertekan.

Meski demikian, di tahun depan banyak analis memprediksi emas akan kembali menguat, sebab inflasi di berbagai negara, khususnya di Amerika Serikat diramal masih tetap tinggi meski kebijakan moneter diketatkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai