Harga Emas Antam Naik Seceng 2 Hari Beruntun, Lumayan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 24/12/2021 08:51 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Emas Antam (Antam) Tbk. atau yang biasa dikenal dengan emas Antam naik seceng alias Rp 1.000/gram pada perdagangan Jumat (24/12). Kenaikan dengan nilai yang sama juga terjadi kemarin, padahal harga emas dunia naik cukup tajam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram hari ini dijual Rp 933.000/batang, secara persentase naik 0,11%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr516,500518,500520,500
1 gr933,000937,000941,000
2 gr1,806,0001,814,0001,822,000
3 gr2,684,0002,696,0002,708,000
5 gr4,440,0004,459,0004,479,000
10 gr8,825,0008,864,0008,904,000
25 gr21,937,00022,035,00022,134,000
50 gr43,795,00043,992,00044,189,000
100 gr87,512,00087,905,00088,299,000
250 gr218,515,000219,498,000220,481,000
500 gr436,820,000438,785,000440,751,000
1000 gr873,600,000877,531,000881,462,000

Harga emas dunia kemarin kembali menguat 0,25% ke US$ 1.807,91/troy ons setelah hari sebelumnya melesat 0,84%. Tetapi, kenaikan tersebut belum mampu diikuti emas Antam karena nilai tukar rupiah yang terus mengalami penguatan.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika rupiah menguat tajam harganya akan menjadi lebih murah saat dikonversi ke Mata Uang Garuda.

Rupiah sendiri sukses mencatat penguatan 3 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Kamis kemarin. Total dalam 3 hari rupiah mampu mencatat penguatan 0,89%.
Di sisa tahun ini, emas diperkirakan akan bergerak fluktuatif, sebab volume perdagangan akan menurun selama Natal dan Tahun Baru.

"Volume trading akan menurun dan para pemain besar keluar dari pasar jelang akhir tahun, emas akan bergerak berfluktuasi," kata Avtar Sandu, analis di Philip Futures, dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Hal senada juga diungkapkan Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar di RJO Futures, yang menambahkan di tahun depan emas akan kembali bersinar jika inflasi tinggi bertahan lama.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai