"Ditebas Pedang Bermata Dua", Harga Emas Antam Anjlok

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 15/12/2021 08:30 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam anjlok pada perdagangan Rabu (15/12). Harga emas dunia yang merosot pada perdagangan Selasa menyeret harga emas Antam hari ini.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini turun Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 924.000/batang, secara persentase turun 0,54%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr512,000514,000516,000
1 gr924,000928,000932,000
2 gr1,788,0001,796,0001,804,000
3 gr2,657,0002,668,0002,680,000
5 gr4,395,0004,414,0004,434,000
10 gr8,735,0008,774,0008,813,000
25 gr21,712,00021,809,00021,907,000
50 gr43,345,00043,540,00043,735,000
100 gr86,612,00087,001,00087,391,000
250 gr216,265,000217,238,000218,211,000
500 gr432,320,000434,265,000436,210,000
1000 gr864,600,000868,490,000872,381,000

Harga emas dunia jeblok nyaris 1% pada perdagangan Selasa kemarin ke US$ 1.770,17/troy ons akibat ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan mempercepat normalisasi kebijakan moneternya.

Ekspektasi tersebut semakin menguat akibat inflasi yang dilihat dari consumer price index (CPI) melesat 8,6% dan berada di level tertinggi dalam nyaris 4 dekade terakhir. Kemudian inflasi produsen (producer price index/PPI) juga melesat 9,6% tertinggi sejak November 2010, dan lebih tinggi dari perkiraan ekonom 9,2%.

"PPI lebih tinggi dari perkiraan, mengindikasikan inflasi akan terus tinggi, dan emas dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Tetapi pada kenyataan yang kita lihat sebaliknya, emas melemah ketika inflasi tinggi. Sebab inflasi tinggi berarti The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, sebagaimana diwartakan CNBC International, Selasa (14/12).

Kenaikan suku bunga akan mendorong kenaikan yield obligasi dan opportunity cost yang membuat emas kehilangan daya tariknya.

"Itulah mengapa inflasi disebut pedang bermata dua," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai