Ini Alasan Reksa Dana Cocok Buat Investor Pemula

My Money - Teti Purwanti, CNBC Indonesia
03 December 2021 19:44
KELAS LITERASI INVESTASI BANK JAGO Foto: natanael

Jakarta, CNBC Indonesia - Reksa dana disebut sebagai instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan bagi investor pemula. Pasalnya, instrumen investasi ini mengandalkan manajer investasi yang andal dalam meracik portofolionya.

Financial Coach/Financial Advisor Philip Mulyana mengatakan reksa dana seringkali disarankan untuk pemula karena dikelola oleh manajer investasi. Selain itu, untuk mulai berinvestasi pun tidak membutuhkan modal awal yang besar dengan berbagai pilihan produknya.

"Apalagi saat ini untuk berinvestasi di reksa dana, tidak butuh modal yang besar, bisa mulai investasi dari Rp 10 ribu dan soal dimananya, saat ini sangat banyak pilihan," ungkap Philip dalam Literasi Investasi Bank Jago bertajuk "Jago Investasi dengan Reksa Dana" di Jakarta, Jumat (3/12/2021).

Dia menambahkan beberapa keuntungan investasi di reksa dana. Menurutnya, berinvestasi di reksa dana bahkan bisa dilakukan oleh pemula karena minim analisa. Investas di reksa dana juga termasuk likuid, dan tidak perlu repot karena pajak yang dikenakan adalah pajak final.

"Pajaknya final, jadi pada saat lapor pajak, cuma kasih tau aja kita punya aset berapa, jadi semua masalah perpajakan sudah beres," kata Philip.

Secara rinci, Philip menyebutkan kalau reksa dana terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya reksa dana pasar uang, yang berarti manajer investasi hanya boleh berinvestasi ke pasar uang seperti deposito dan obligasi dengan jangka waktu di bawah satu tahun.

Selain itu, ada juga reksa dana pendapatan tetap, yaitu saat manajer investasi hanya boleh ke mayoritas pendapatan tetap, dengan indikasi return 8%. Adapula reksa dana campuran, yaitu reksa dana saat manajer investasi bisa mencampurkan portofolio ke pasar uang, obligasi, hingga saham.

Reksa dana jenis ini, punya potensi return 9-10%. Terakhir ada reksa dana saham yang cocok bagi mereka yang memiliki profil risiko agresif, dengan potensi return bisa di atas 10%.

"Pilih reksa dana untuk pemula itu, bergantung dari sejarah investasi kita sebelumnya dan yakin kalau kita bisa terima risiko kerugian," kata Philip.

Meski memiliki berbagai kemudahan, dia juga mengingatkan reksa dana memiliki risiko seperti instrumen investasi lainnya. Dia mencontohkan, reksa dana memiliki risiko pasar dan juga likuiditas.

Selain itu, reksa dana juga bisa menjadi pilihan berbagai kalangan, artinya bukan hanya cocok bagi pemula. Menurutnya, banyak orang yang melakukan diversifikasi investasi mereka, serta tidak hanya menyimpannya di satu keranjang.

Dalam diversifikasi investasi dan pemilihan instrumennya, Philip mengingatkan investor harus mengenali profil risiko masing-masing. Kedua hal tersebut, menurutnya i merupakan kunci awal dalam berinvestasi, termasuk di reksa dana.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Marketing Bank Jago Andy Djiwandono mengatakan menghadirkan solusi bagi penggunanya, termasuk investor pemula yang ingin berinvestasi di instrumen reksa dana. Salah satunya kemudahan yang ditawarkan dalam terkait reksa dana adalah untuk pembelian dan sumber dana investasi. Melalui fitur kantong Jago, nasabahnya bisa terhubung dengan platform Bibit, dan menjadikannya sumber dana investasi reksa dana secara rutin.

Dengan begitu, pengguna bisa lebih mudah membeli instrumen reksa dana. Selain itu fitur autodebet yang terhubung dengan Bank Jago juga memberikan kemudahan dalam investasi.

"Kami akan terus berinovasi pada fitur baru, apa sih selama ini pengguna mau ketika investasi. Maka fitur itu yang kami hadirkan, misal untuk notifikasi, biasanya kalau membeli atau menjual reksa dana harus cek secara manual, tapi ketika melalui Jago ada notifikasinya," kata Andy.

Selain memfasilitasi investasi, pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan pakar keuangan melalui program edukasi Fintamin untuk membantu penggunanya memiliki kebiasaan finansial yang sehat.

"Dengan kebiasaan finansial yang sehat, kami menghadirkan kemudahan investasi. Harapannya semoga dengan ini ada edukasi dan fitur memudahkan investasi dan rutin," pungkasnya.

Sementara itu, Head of Education Bibit.id Vivi Handoyo Lie mengingatkan dalam setiap instrumen investasi terdapat risiko tersendiri. Hanya saja, pada reksa dana biasanya risiko tersebut dapat dimitigasi, sehingga pembelian secara rutin tetap bisa dilakukan oleh investor. Dia mencontohkan pada reksa dana di Bibit, nasabah bisa mengecek performa reksa dana tersebut hingga lima tahun ke belakang.

"Menggunakan aplikasi bibit.id akan sangat mudah mengecek performa reksa dana yang ingin dicek karena bisa disortir dari risiko tinggi ke rendah," jelas Vivi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gaji Rp 5 Juta Mau Investasi Reksa Dana, Ini Kuncinya!


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading