Pekan Lalu Melesat 2% Lebih, Harga Emas Siap "Terbang"?

My Money - Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 November 2021 09:55
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. sepanjang pekan lalu melesat lebih dari 2%. Kenaikan tersebut mengikuti pergerakan emas dunia yang naik tajam meski bank sentral Amerika Serikat (AS) mengumumkan tapering.

Sementara itu pada perdagangan Senin (8/11), harga emas Antam turun tipis Rp 1.000/gram, berdasarkan data logammulia.com, situs resmi milik PT Antam. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 945.000/batang atau secara persentase turun 0,11%.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr522,500524,500526,500
1 gr945,000949,000953,000
2 gr1,830,0001,838,0001,846,000
3 gr2,720,0002,732,0002,744,000
5 gr4,500,0004,520,0004,540,000
10 gr8,945,0008,985,0009,025,000
25 gr22,237,00022,337,00022,437,000
50 gr44,395,00044,594,00044,794,000
100 gr88,712,00089,111,00089,510,000
250 gr221,515,000222,511,000223,508,000
500 gr442,820,000444,812,000446,805,000
1000 gr885,600,000889,585,000893,570,000

Harga emas dunia sepanjang pekan lalu melesat 1,9% ke US$ 1.816,73/troy ons. Kenaikan harga emas dunia meski bank sentral AS (The Fed) mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bisa menjadi kabar bagus bagi masa depan logam mulia ini.

Tapering merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi di tahun 2013, harga emas langsung masuk ke tren bearish (penurunan dalam periode yang lama) hingga tahun 2015. Tetapi, kali ini emas justru melesat.

Hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan harga emas berpeluang melanjutkan kenaikan di pekan ini. Dari 18 analis di Wall Street yang disurvei, sebanyak 10 orang memprediksi emas akan naik di pekan ini, 2 analis turun dan sisanya netral.

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar, dengan 326 partisipasi menunjukkan 52% memberikan proyeksi emas akan kembali naik, 30% memprediksi turun dan sisanya netral.

Baik analis dan pelaku pasar mayoritas melihat harga emas dunia akan kembali naik di pekan ini, sehingga bisa menjadi kabar bagus bagi emas Antam.

Ole Hansen, analis komoditas di Saxo Bank mengatakan pelaku pasar menanti inflasi memainkan perannya bagi emas, dan ketika terus menanjak, maka emas akan naik.

"Kita menunggu inflasi memainkan perannya di pasar emas, dan sepertinya itu sudah dimulai sekarang. Jika inflasi menanjak dan bank sentral di berbagai negara tidak menaikkan suku bunga, maka anda akan tentunya ingin memiliki emas sebagai investasi," kata Hansen, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (5/11).

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Harga Emas Batangan Antam Turun, Saatnya Borong Nih Bunda?


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading