Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di PT Pegadaian (Persero) naik hari ini. Harga jual maupun beli kompak terangkat.
Pada Kamis (7/10/2021), harga jual emas di Pegadaian tercatat Rp 863.000/gram. Naik Rp 7.000 dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sementara harga beli ada di Rp 837.000/gram. Juga naik Rp 7.000.
Berikut perkembangan harga emas di Pegadaian hari ini:
Halaman Selanjutnya --> Data Tenaga Kerja AS Tentukan Nasib Emas
Harga emas di Pegadaian mengikuti dinamika harga emas dunia. Pada pukul 07:48 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.763,02. Naik tipis 0,03%.
"Investor menunggu rilis data penciptaan lapangan kerja Amerika Serikat (AS). Sambil menunggu, pelaku pasar memilih bermain aman dan mengoleksi emas," ujar Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, seperti dikutip dari Reuters.
Besok malam waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics akan mengumumkan data penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan lapangan kerja non-pertanian tercipta sebanyak 488.000 bulan lalu. Melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 235.000.
Perkembangan di pasar tenaga kerja akan menentukan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Jika pasar tenaga kerja semakin kuat, maka The Fed diperkirakan mulai mengurangi 'dosis' pembelian aset (quantitative easing) pada November 2021.
Pengurangan quantitative easing akan membuat pasokan dolar AS tidak sederas sekarang. Seperti barang, pasokan yang berkurang akan membuat dolar AS menjadi 'mahal'.
Nah, dolar AS dan harga emas punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS digdaya, emas bakal merana.
Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Kala dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.
"Harga emas bisa menuju titik support di US$ 1.750/troy ons pekan ini," ujar Jeffrey Halley, Senior Market Analyst untuk Asia-Pasifik di OANDA, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA