Harga Emas Antam Drop 5 Hari Beruntun, tapi Ada Kabar Baik!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 03/09/2021 09:57 WIB
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan ini, harga emas Antam tidak pernah mencatat kenaikan. Hal tersebut terbilang wajar, mengingat harga emas dunia berada dalam fase konsolidasi jelang rilis data tenaga kerja AS malam ini.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun Rp 2.000/gram pada perdagangan Jumat (3/9/2021). Dengan demikian, dalam 5 hari perdagangan sudah turun Rp 14.000/gram atau nyaris 14%.

Melansir data dari situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam), logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 937.000/gram, secara persentase turun 0,21% dari harga kemarin.


BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr518,500520,500522,500
1 gr937,000941,000945,000
2 gr1,814,0001,822,0001,830,000
3 gr2,696,0002,708,0002,720,000
5 gr4,460,0004,480,0004,500,000
10 gr8,865,0008,904,0008,944,000
25 gr22,037,00022,136,00022,235,000
50 gr43,995,00044,192,00044,390,000
100 gr87,912,00088,307,00088,703,000
250 gr219,515,000220,502,000221,490,000
500 gr438,820,000440,794,000442,769,000
1000 gr877,600,000881,549,000885,498,000

Harga emas dunia pada perdagangan Kamis kemarin turun 0,23% ke US$ 1.809,4/troy ons, tetapi pagi ini naik lagi 0,1%. Pergerakan emas dunia tersebut menunjukkan fase konsolidasi jelang rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) malam ini.

Data tersebut akan memberikan gambaran kapan tapering akan dilakukan oleh bank sentral AS (The Fed) yang memberikan dampak signifikan ke harga emas.

"Emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli dengan apa pun sampai rilis data tenaga kerja AS," kata Philip Streible, kapala ahli strategi di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sementara itu Nitesh Shah, direktur riset di WisdomTree, mengatakan harga emas saat ini disebut undervalue 12%. Ia mengatakan melihat posisi dolar AS, suku bunga, dan inflasi, emas seharusnya diperdagangkan di kisaran US$ 2.000/troy ons.

"Emas menghadapi banyak tantangan, tetapi harganya jauh di bawah seharusnya, dan kita akan melihat harga akan bergerak naik," kata Shah, sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (31/8/2021).

Ia memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.970/troy ons di kuartal IV-2021, kemudian kembali turun ke US$ 1.860/troy ons di kuartal II-2021, sebabnya bank sentral AS (The Fed) yang akan melakukan tapering di akhir tahun ini.

Shah menambahkan, pasar emas akan sangat tergantung dari rapat kebijakan moneter The Fed bulan September, sebab ada ekspektasi akan diumumkan detail tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Selain tapering, outlook inflasi The Fed juga akan mempengaruhi proyeksi emas.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai