Jangan Lupa! Ini Cara Mengatur Keuangan yang Ideal

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
Senin, 23/08/2021 12:22 WIB
Foto: Raih Merdeka Finansial Bersama BRI Wealth Management (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Division Head Wealth Management BRI, Tina Meilina menjelaskan ada hitungan persentasi untuk seseorang agar di masa depan mencapai kemerdekaan finansial.

"Berapa persen setiap orang punya preferensi. Tapi ada pakem dari penghasilan, ada plot beberapa porsi. Misalnya bagian kebutuhan dasar, cashflow, dana darurat, asuransi hingga utang," tegasnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (23/8/2021).

Dijelaskannya misal sebesar 40% untuk kebutuhan sehari-hari, dana darurat dan membayar utang. Selanjutnya sebesar 30% untuk risiko kehidupan melalui proteksi jiwa, aset dan kesehatan.


Berikutnya 25% untuk tujuan keuangan di masa depan melalui portofolio investasi. Berlanjut ke 10% untuk rencana pensiun, hal ini dilakukan agar saat masuk usia pensiun bisa tetap hidup cukup.

"Kemudian 1 pos lain, 5% distribusi kekayaan di masa depan," ujarnya.

Dia menambahkan, merdeka finansial artinya bebas dari rasa takut dan khawatir akan kondisi finansial. Untuk itu, ada beberapa tanda seseorang sudah terbebas dari kemerdekaan finansial.

"Pertama ada proteksi kesehatan dan jiwa. Kemudian tak mencemaskan masa depan karena ada investasi. Jaminan dana pensiun, keluarga dan anak-anak sudah ada biaya misalnya pendidikan, walau ada utang untuk sesuatu yang produktif dan terakhir dana darurat siap," ujarnya.

Menurutnya, setiap orang sudah melakukan persiapan secara natural, namun akan lebih baik jika dilakukan secara terstruktur. Misalnya secara berkala melakukan pengecekan kondisi keuangan cukup sehat atau sebaliknya.

"Harus memetakan tujuan keuangan jangka pendek, menegah dan panjang," katanya menambahkan.

Hal terpenting adalah memisahkan pos-pos keuangan. Misalnya yang terpenting adalah menyiapkan dana darurat. Selanjutnya yang disebutnya sebagai 'clean up financial' yaitu memilah mana utang konsumtif dan pengeluaran yang tidak perlu.

"Juga belajar membangun aset yang menjadi passive income di kemudian hari. Kebutuhan lebih penting dari keinginan, jangan baru ada sisa untuk kemudian menabung. Penting juga wisdom untuk giving," pungkasnya.


(yun/yun)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia, Tips Sukses Melayani & Memberdayakan UMKM!