Investor 2 Saham Ini Boncos, Bentar Lagi Sahamnya Delisting!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
05 July 2021 13:45
Doc.Sugih Energy
Foto: Doc.Sugih Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saat ini terdapat dua emiten yang berpotensi untuk dihapus pencatatannya di bursa atau delisting.

Kedua emiten tersebut adalah PT Nipress Tbk (NIPS), emiten produsen aki (akumulator/accu) merek NS dan satu lagi emiten yang bergerak di bidang pertambangan PT Sugih Energy Tbk (SUGI).

Menurut Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan, keputusan tersebut dilakukan mengingat masa suspensi saham Nipress telah mencapai 24 bulan pada 1 Juli lalu.

Sementara itu masa suspensi saham Sugih Energy juga telah mencapai 24 bulan pada tanggal 1 Juli 2021, dikatakan oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida.

Keputusan akan potensi delisting yang diambil BEI ini juga berdasarkan Peraturan BEI Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa yang terdiri dari dua poin utama.

Pertama, Ketentuan III.3.1.1, di mana delisting dilakukan dengan catatan perusahaan terkait mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usahanya, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Kedua, Ketentuan III.3.1.2, yang menyebutkan bahwa saham emiten terkait yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir

Dalam keterangan yang sama pihak BEI juga meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Perseroan per 31 Mei 2021, PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) menguasai 22,46% Nipress.

Adapun untuk Sugih Energy, berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Perseroan per 31 Juli 2019, 11,52% sahamnya dimiliki oleh Goldenhill Energy Fund dan Credit Suisse AG SG Trust Sunrise Ass Gr Ltd juga memiliki 6,49% saham di perusahaan tersebut.

Dapen Pertamina juga punya 8,05% saham dan Interventures Capital Pte Ltd 7,71%, serta investor publik 66,23%.

Berdasarkan data keterbukaan informasi, kuartal III-2018 merupakan kali terakhir kedua perusahaan melaporkan kinerja keuangan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada kuartal III-2018 pendapatan SUGI adalah sebesar US$ 826.267 dengan rugi bersih mencapai lebih dari 1,5 kali besar pendapatan atau senilai US$ 1.370.159.

Sedangkan pendapatan NIPS pada kuartal III-2018 mencapai Rp 809,08 miliar dan mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 3,10 miliar.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan Trading Jangka Pendek di Saham IPO, Bisa Gak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular