
Cek nih! Bocoran Target Harga Saham BCA, BRI, Mandiri, BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank berkapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun alias big cap menjadi sektor pilihan investor pasar saham lantaran memiliki bobot yang besar terhadap pembentukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Beberapa saham bank big cap di antaranya terbesar yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang biasa disebut the big four.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga Rabu kemarin (23/6), market cap BBCA mencapai Rp 768 triliun, terbesar di pasar modal. Berikutnya kapitalisasi pasar BBRI Rp 486 triliun, BMRI Rp 281 triliun, dan BBNI Rp 90 triliun.
Jika tertarik untuk membeli saham perbankan besar ini, Head of Research PT Sucor Sekuritas, Adrianus Bias memberikan bocoran level harga yang bisa jadi rekomendasi untuk masuk.
Dia memberikan informasi terkait saham BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI.
Untuk BBCA, memiliki batas bawah alias titik support di angka Rp 30.000 per saham. Menurutnya level yang mendekati angka tersebut bisa jadi kesempatan menarik untuk membelinya.
"BCA misalnya punya support kuat di Rp 30.000 dan ini psychological level, jadi any level yang mendekati level tersebut saya pikir jadi kesempatan menarik untuk buy on weakness [beli saat turun]," kata Adrianus dalam program Investime CNBC Indonesia, Selasa (22/6/2021).
Sementara itu untuk level netral BBCA berada di Rp 31.200-an/saham. Sedangkan batas atas atau titik resistance adalah Rp 32.500, dengan pergerakan sahamnya antara Rp 30.000-Rp 32.500/saham.
Pada Rabu kemarin (23/6), saham BBCA turun 1,74% di Rp 31.150/saham dengan koreksi harga sepekan 2,43%.
Sementara itu untuk level harga BBRI cukup menarik. Sebab, kata dia, harganya baru terkoreksi karena pemberitaan adanya penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue beberapa waktu lalu.
"Namun mampu bertahan di Rp 3.870 dan mungkin jadi level support [batas bawah] baru yang kuat Rp 3.850," ungkapnya.
Adrianus menjelaskan level resistance BBRI cukup panjang dan ini membuat potensi kenaikannya menjadi cukup besar.
"Kalau dilihat beberapa bulan terakhir di Rp 4.350 sampai Rp 4.380. Lebih dari 20 persen upside-nya," kata Adrianus.
Rabu kemarin, saham BBRI ditutup minus 2,48% di Rp 3.940/saham dengan koreksi sepekan 1,75%.
Adapun untuk BMRI, saham bank BUMN ini juga memiliki level support Rp 5.650/saham. Dia menambahkan, saham BMRI memiliki minor support berada di level Rp 5.950 dan resistance cukup terbatas tapi dengan level upside Rp 6.500.
Saham BMRI Rabu kemarin ditutup turun 2,43% di Rp 6.025/saham, dengan koreksi sepekan 3,98%.
Di sisi lain, saham BBNI memiliki level support yang cukup jauh. Adrianus menjelaskan level batas bawah BBNI ini berada di level Rp 4.650/saham.
"Dengan kondisi sekarang Rp 4.700 menarik untuk kita koleksi. Resisten-nya cukup jauh bisa Rp 5.200-Rp 5.660," ujar Adrianus.
Data BEI mencatat saham BBNI ditutup turun 2,02% di Rp 4.850/saham dengan penurunan sepekan sebesar 9,77%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Saham-saham Bank Kakap Belum Pulih, Saatnya Serok?
