
Jangan Panik! Harga Emas Antam Turun Tapi...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga logam mulia emas PT Aneka Tambang Tbk atau lebih dikenal dengan sebutan emas Antam mengalami penurunan pada hari ini, Sabtu (12/6/2021). Koreksi harga emas Antam mengikuti penurunan harga emas dunia semalam.
Untuk pertama kalinya dalam sepekan, harga emas batangan Antam turun ke bawah Rp 950.000 per gramnya. Di gerai Butik LM Pulo Gadung, satu gram emas batangan Antam dibanderol di Rp 948.000.
Pada hari Jumat (11/6/2021) harga emas Antam masih di Rp 957.000/gram. Dalam sehari harga emas Antam telah mengalami penurunan sebesar Rp 9.000/gram.
Harga emas dunia juga turun cukup dalam semalam. Emas ambles 1% dari level di dekat US$ 1.900/troy ons ke US$ 1.876/troy ons. Investor cenderung merealisasikan keuntungannya setelah harga emas cenderung reli.
Di saat yang sama indeks dolar dan imbal hasil surat utang pemerintah AS juga mengalami peningkatan. Hal ini berdampak negatif terhadap emas karena hanya akan membuat opportunity cost memegang aset tak berimbal hasil menjadi lebih tinggi.
Namun di saat yang sema sejak bulan Mei bank investasi asal Wall Street J.P. Morgan mencatat bahwa investor terutama institusi mulai melepas kepemilikan Bitcoinnya dan kembali lari ke emas.
Ada berbagai macam kemungkinan yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi. Pertama adalah harga aset cryptocurrency yang sudah terlampau tinggi. Kedua adalah sentimen negatif terhadap Bitcoin dan penjegalan yang dilakukan di berbagai negara. Ketiga adalah faktor teknikal yang membuat Bitcoin memasuki tren bearishnya.
Bagaimanapun juga untuk sementara waktu fundamental emas memang kuat karena didukung oleh kebijakan moneter longgar yang diikuti dengan inflasi tinggi. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, inflasi di AS tembus angka 5% di bulan Mei.
Angka inflasi Mei jauh melebihi inflasi di bulan sebelumnya yang hanya sebesar 4,2%. Inflasi Mei juga jauh melampaui estimasi konsensus di angka 4,7%. Tingginya inflasi dipicu oleh banyak faktor mulai dari likuiditas yang berlimpah, vaksinasi yang agresif, pembukaan ekonomi secara gradual, ekspektasi inflasi dan fenomena low base effect.
Kini pelaku pasar mulai mencermati akan adanya kemungkinan pengurangan stimulus oleh bank sentral AS yakni The Fed atau yang lebih dikenal dengan sebutan tapering. Jika berkaca pada krisis sebelumnya tapering juga dilakukan The Fed ketika perekonomian sudah membaik. Namun dampaknya terhadap emas cenderung negatif.
Ketika likuiditas yang berlimpah disedot oleh bank sentral ada kecenderungan dolar AS bakal menguat. Setelah tapering diumumkan harga emas yang sempat mencapai level tertinggi pada 2011 terus menerus turun hingga kehilangan 45% dari nilainya dalam beberapa tahun.
Pengumuman tapering akan membuat harga emas dunia goyang dan juga berdampak pada penurunan aset emas di dalam negeri, salah satunya ada emas Antam.
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Termurah 6 Bulan nih