
Emas Antam Hari Ini Naik Seceng, Seminggu Naik Rp 21.000!

Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,34% secara point-to-point. Sejak awal bulan ini, Dollar Index anjlok 1,37%.
Dolar AS yang melempem adalah akibat dari berkurangnya kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter. Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) diyakini akan tetap mempertahankan suku bunga acuan rendah dekat dengan 0% dalam jangka waktu yang cukup lama.
"Kami melihat dolar AS melemah terhadap berbagai mata uang karena The Fed sepertinya akan menahan suku bunga rendah lebih lama. Ini akan menjadi sentimen bearish bagi dolar AS," kata Edward Moya, Senior Market Analyst di OANDA, seperti dikutip dari Reuters.
Saat suku bunga rendah, maka imbalan investasi dari aset-aset berbasis dolar AS (terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) menjadi tidak menarik. Permintaan terhadap dolar AS akan turun, sehingga nilai tukarnya melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)