
'Perang Bank Digital' Dimulai, Ini Strategi Tempur BRI Agro

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) menyatakan saat ini terjadi perubahan arah kompetisi dan tranformasi perbankan di Indonesia. Ini dimulai dengan hadirnya bank digital di tanah air.
Direktur Utama BRI Agroniaga Kaspar Situmorang mengatakan, untuk bisa bersaing di era digital ini maka harus memiliki strategi yang tepat. Di BRI sendiri ada dua hal yang dilakukan untuk bisa ikut 'berperang' di era bank digital ini.
Pertama, mencari sumber pertumbuhan baru atau menciptakan ekosistem yang baru. Ini dilakukan dengan bekerjasama dengan beberapa perusahaan fintech.
Menurutnya, pada 2018, BRI telah membangun BRI Venture Capital. Ini adalah anak usaha BRI yang digunakan untuk menjalin hubungan baik dengan mitra-mitranya.
Saat ini, BRI Venture Capital sudah melakukan investasi baru di 10 perusahaan. Dari perusahaan tersebut, 8 di antaranya perusahaan fintech.
"Inilah yang mencipkatan keunggulan di kita sehingga kita sekarang punya ownership di beberapa fintech-fintech yang bagus-bagus tadi. Ini yang akan jadi integrasi lebih dalam dengan BRI Agro," kata dia.
Dia mencontihkan, salah satu fintech yang sudah bekerjasama dengan BRI adalah PAYFAZZ. Ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan ekosistem digital dalam keuangan digital.
"Kita kerjasama ekosistem keagenan sama mereka, memberikan pembukaan tabungan digital sama mereka ke agen-agen mereka yang ratusan ribu di Indonesia," jelasnya.
Kedua, BRI akan menyasar segmen baru yakni gig economy. Menurutnya, di tahun 2019 gig economy di Indonesia mencapai 36,54 juta orang dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 46,43 juta orang. Lalu pada 2021 diperkirakan lebih meningkat menjadi 50,9 juta orang.
"Gig economy bertumbuh menjadi sumber potensi baru yang belum terlayani selama ini sama bank. Kami ciptakan dan capture yang gig economy ini," jelasnya.
"Disinilah kesempatan menarik bagi kami di bank BRI Agro untuk memberikan layanan-layanan digital tadi sama-sama dengan fintech dan star-up tadi, mau di agritec, e-commerce, apapun startupnya tadi, baik unicorn, maupun 0-100 juta usd valuasinya. Ini segmen yang mau kita layani begitu," imbuhnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Langkah BRI Agro Menjawab Tantangan Digitalisasi Perbankan