
Ramai-ramai Masuk, Begini Arah Pasar Bank Digital di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) atau Bank BRI Agroniaga, Kaspar Situmorang mengatakan, saat ini terjadi perubahan arah kompetisi di perbankan. Hal ini disebabkan dengan hadirnya bank digital di Indonesia.
Menurutnya, kemunculan bak digital inilah yang harus diikuti oleh bank konvensional agar tidak kalah saing dan ditinggalkan oleh konsumennya. Ini pun disadari oleh BRI Agroniaga sehingga melakukan transformasi ke digital.
Ia pun menilai bahwa arah persaingan bank digital di Indonesia saat ini adalah mencari pasar baru, di mana, perbankan yang masuk ke digital dirasa perlu jeli melihat peluang.
"Arahnya bagaimana, ya harus bisa meng-capture segmen baru, cari dan ciptakan segmen baru," ujarnya dalam program BRI Cuap-Cuap Cuan Berkah, Rabu (21/4/2021).
Lanjutnya, di BRI Agroniaga sudah mendapatkan segmen baru yakni di gig economy. Gig economy adalah istilah pasar tenaga kerja yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer).
Selain itu, gig economy adalah kondisi di mana terjadi pergeseran status para pekerja perusahaan, yang umumnya merupakan tenaga kerja permanen menjadi karyawan kontrak, tenaga kerja permanen menjadi karyawan kontrak sementara ataupun karyawan tidak tetap.
Menurutnya, di tahun 2019 gig economy di Indonesia mencapai 36,54 juta orang dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 46,43 juta orang. Lalu pada 2021 diperkirakan lebih meningkat menjadi 50,9 juta orang.
"Gig economy bertumbuh menjadi sumber potensi baru yang belum terlayani selama ini sama bank. Kami ciptakan dan capture yang gig economy ini," jelasnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Strategi BRI Agro Integrasikan Layanan Bank Digital
