
Investor Terbawa Nafsu, Harga Emas Antam Hari Ini Jeblok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam jeblok pada perdagangan Selasa (20/4/2021), padahal di pekan peluang kenaikan harganya cukup besar sebab harga emas dunia diperkirakan akan menguat lagi. Sayangnya, investor terbawa nafsu untuk mencairkan cuan, yang membuat harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini terseret turun.
Melansir data dari situs resmi Pegadaian, logammulia.com, harga emas ukuran/satuan 1 gram hari ini turun 0,64% ke Rp 933.000/batang. Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0.68% ke Rp 87.512.000/batang atau Rp 875.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 516.500 | Rp 1.033.000 |
1 Gram | Rp 933.000 | Rp 933.000 |
2 Gram | Rp 1.806.000 | Rp 903.000 |
3 Gram | Rp 2.684.000 | Rp 894.667 |
5 Gram | Rp 4.440.000 | Rp 888.000 |
10 Gram | Rp 8.825.000 | Rp 882.500 |
25 Gram | Rp 21.937.000 | Rp 877.480 |
50 Gram | Rp 43.795.000 | Rp 875.900 |
100 Gram | Rp 87.512.000 | Rp 875.120 |
250 Gram | Rp 218.515.000 | Rp 874.060 |
500 Gram | Rp 436.820.000 | Rp 873.640 |
1000 Gram | Rp 873.600.000 | Rp 873.600 |
Harga emas dunia diprediksi akan kembali menguat di pekan ini. Hal tersebut terlihat dari hasil survei mingguan Kitco terhadap 13 analis Wall Street menunjukkan semuanya alias 100% memprediksi emas akan bullish (tren naik) di pekan ini.
Kitco juga melakukan survei terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan total 1.103 responden. Sebanyak 65% diantaranya memberikan outlook bullish, 18 bearish (tren menurun) dan sisanya netral.
"Naiknya harga emas hingga ke US$ 1.780/troy ons memberikan optimisme berlanjutnya kenaikan, dan saat ini hanya masalah seberapa tinggi emas akan menanjak," kata Ole Hansen, kepala komoditas di Saxo Bank, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (16/4/2021).
Harga emas dunia kemarin sempat melesat 0,76% ke US$ 1.789/troy ons, tetapi setelahnya malah berbalik merosot 0,4% ke US$ 1.769/troy ons. Alhasil harga emas Antam ikut terseret.
Berbaliknya harga emas dunia tersebut terjadi akibat aksi profit taking pelaku pasar setelah harga emas mencapai level tertinggi nyaris 2 bulan terakhir.
Selain itu, indeks dolar AS yang kembali jeblok 0,53% ke 91,069, ditambah Wall Street yang turun dari rekor tertinggi sepanjang masa seharusnya bisa membuat emas kembali melaju naik. Tetapi malah berbalik melemah, yang menjadi indikasi kuat adanya profit taking.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?
