
'Semesta Memberkati', Harga Emas Antam Hari Ini Naik 1% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam naik tajam pada perdagangan Jumat (16/4/2021) hingga mendekati level tertinggi dalam 2 bulan terakhir. Emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) ini mengekor melesatnya harga emas dunia setelah yield (imbal hasil) obligasi (treasury) dan indeks dolar AS menurun.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas ukuran/satuan 1 gram naik 1,08% ke Rp 935.000/batang. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 24 Februari.
Sementara emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan harganya naik 1,15% ke Rp 87.712.000/batang atau Rp 877.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 517.500 | Rp 1.035.000 |
1 Gram | Rp 9.350.000 | Rp 9.350.000 |
2 Gram | Rp 1.810.000 | Rp 905.000 |
3 Gram | Rp 2.690.000 | Rp 896.667 |
5 Gram | Rp 4.450.000 | Rp 890.000 |
10 Gram | Rp 8.845.000 | Rp 884.500 |
25 Gram | Rp 21.987.000 | Rp 879.480 |
50 Gram | Rp 43.895.000 | Rp 877.900 |
100 Gram | Rp 87.712.000 | Rp 877.120 |
250 Gram | Rp 219.015.000 | Rp 876.060 |
500 Gram | Rp 437.820.000 | Rp 875.640 |
1000 Gram | Rp 875.600.000 | Rp 875.600 |
Harga emas dunia pada perdagangan Kamis kemarin melesat 1,57% ke US$ 1.763,2/troy ons. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 26 Februari.
Yield Treasury AS kemarin mengalami penurunan 6,18 basis poin ke 1,5742%. Posisi tersebut merupakan yang terendah dalam satu bulan terakhir.
Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil.
Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Sehingga emas menjadi kurang diuntungkan ketika yield Treasury menanjak, sebaliknya saat yield turun maka emas akan mendapat sentimen positif.
Selain itu indeks dolar AS sepanjang pekan ini sudah turun 4 hari beruntun hingga Kamis kemarin. Total penurunan tercatat 0,52%, dan saat ini berada di level terendah dalam satu bulan terakhir.
Emas merupakan aset yang dibanderol dengan dolar AS, kala mata uang Paman Sam tersebut menguat, maka harganya menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Alhasil, permintaan emas berisiko berkurang dan harganya menurun.
Baik Treasury maupun dolar AS tertekan akibat pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell, Rabu lalu yang menyebutkan perekonomian AS memang sudah membaik, dan inflasi juga akan terus naik. Tetapi hal tersebut masih belum cukup bagi The Fed untuk menaikkan merubah kebijakan moneternya, yang masih akan dipertahankan hingga krisis berakhir.
Kebijakan moneter The Fed juga merupakan salah satu bahan bakar utama emas dunia untuk menguat. Sehingga "semesta sedang memberkati" penguatan emas dunia, yang mengerek naik harga emas Antam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam
