BNI Investime Week
Eropa Hingga Timur Tengah, BNI Incar Cabang Luar Negeri Baru

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tengah mengkaji pembukaan cabang luar negeri di beberapa negara untuk memperluas cakupan bisnisnya. Bank BUMN ini melihat peluang seiring tren perusahaan Indonesia yang mulai melebarkan sayapnya ke pasar global.
"Kami memiliki beberapa opsi, dalam dua tahun ke depan kami mengkaji pembukaan di Amsterdam, Frankfurt, Sidney, Timur Tengah, Shanghai atau Beijing. Mudah-mudahan dua tahun ini bisa membangun kantor cabang karena kami melihat ada tren perusahaan Indonesia masuk daerah itu," kata Direktur Treasury & International BNI, Henry Panjaitan dalam BNI Investime Week, Kamis (08/04/2021).
Selain pembukaan kantor cabang baru, transformasi digital juga menjadi fokus utama di cabang-cabang luar negeri. Henry menilai 5-10 tahun ke depan, bisnis model BNI di luar negeri juga harus mengarah pada digital seiring perkembangan teknologi.
"Pembukaan digital sudah bisa di luar negeri dan kita di Singapura sudah ada transformasi, mereka tidak perlu ke outlet kita tapi bisa melalui mobile banking. Kami juga akan develop cash management, supaya walaupun hanya ada satu cabang luar negeri bisa melayani satu benua," katanya.
Perusahaan juga akan mengoptimalkan peran kantor cabang luar negerinya untuk menjadi pusat perdagangan dan investasi. Upaya ini diharapkan dapat membantu pengusaha Indonesia yang akan mengembangkan bisnisnya ke luar negeri dan menangkap investasi asing yang masuk.
"Langkah perbaikannya kita membentuk syndication desk di Singapura, jadi ini bagaimana membantu pembangunan Indonesia, karena bisa saja kita undang bank-bank di Singapura untuk join pembiayaan dalam negeri," kata Henry.
Setelah syndication desk Singapura, tahun depan BNI juga akan membentuk syndication desk di Hong Kong. Negara tersebut dipilih karena banyak nasabah besar BNI yang sudah menjadi pemain besar dan ekspansi ke Hong Kong.
"Strategi BNI kalau bisa suport perusahaan yang jadi pemain global. Tidak menutup kemungkinan eksposure itu dilakukan di luar Singapura, seperti London," katanya.
Strategi lain juga dilakukan melalui anak usaha dengan kehadiran BNI Sekuritas di Singapura pada awal semester II-2021. Dengan begitu, BNI di Singapura akan memiliki saluran perbankan dan capital market untuk mewujudkan Indonesia masuk ke pasar internasional.
BNI juga membentuk international desk untuk melayani investor dari China yang datang ke Indonesia, Korean Desk, dan Japan Desk. Dia mengungkapkan Japan Desk sudah terbentuk selama 5 tahun dengan begitu transaksi letter of credit tidak hanya bisa menggunakan dolar AS, melainkan juga Yen.
"Cabang luar negeri ini juga fokus menangkap investasi langsung, dan kami sudah bekerja sama dengan BKPM untuk mencari investor baru," kata dia.
Termasuk Pengajuan KPR, Begini Kecanggihan BNI Mobile Banking
(dob/dob)