
Joss! Awal Kuartal II-2021 Harga Emas Antam Melesat 1% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang kuartal I-2021 harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam anjlok tajam. Namun di awal kuartal II, Kamis (1/4/2021) harga emas Antam langsung melesat naik.
Berdasarkan data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam ukuran/satuan 1 gram anjlok 6,5% sepanjang kuartal I-2021. Sementara pada perdagangan hari ini, melesat 1,11% ke Rp 913.000/batang.
Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan melesat 1,18% ke Rp 85.512.000/batang atau Rp 855.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 506.500 | Rp 1.013.000 |
1 Gram | Rp 913.000 | Rp 913.000 |
2 Gram | Rp 1.766.000 | Rp 883.000 |
3 Gram | Rp 2.624.000 | Rp 874.667 |
5 Gram | Rp 4.340.000 | Rp 868.000 |
10 Gram | Rp 8.625.000 | Rp 862.500 |
25 Gram | Rp 21.437.000 | Rp 857.480 |
50 Gram | Rp 42.795.000 | Rp 855.900 |
100 Gram | Rp 85.512.000 | Rp 855.120 |
250 Gram | Rp 213.515.000 | Rp 854.060 |
500 Gram | Rp 426.820.000 | Rp 853.640 |
1000 Gram | Rp 853.600.000 | Rp 853.600 |
Harga emas dunia yang melesat pada perdagangan Rabu kemarin membuat harga emas Antam akhirnya bangkit dari level terendah 9 bulan.
Data dari Refinitiv menunjukkan harga emas dunia kemarin melesat 1,3% ke US$ 1.707/troy ons. Melesatnya harga emas dunia tersebut didorong oleh aksi bargain hunting setelah indeks indeks dolar AS mengalami penurunan.
Sebelum melesat naik kemarin, harga emas dunia sudah ambrol lebih dari 10% sepanjang kuartal I-2021. Kinerja tersebut merupakan yang terburuk dalam lebih dari 4 tahun terakhir.
Dengan penurunan tajam di kuartal I, serta indeks dolar yang turun dari level tertinggi 4 bulan, tentunya menarik minat pelaku pasar untuk membeli di harga murah. Alhasil, harga emas dunia pun melesat naik, dan mengerek harga emas Antam.
Melesatnya harga emas Atam di awal kuartal II-2020 bisa menjadi kabar bagus, apalagi ke depannya harga logam mulia diramal masih bisa naik lagi, bahkan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Kepala aset riil di Wells Fargo, John LaForge, mengatakan harga emas dunia masih berpeluang menguat, bahkan mencapai US$ 2.200/troy ons, yang berarti melewati rekor saat ini US$ 2.072,49/troy ons.
LaForge melihat pemicu penguatan emas di tahun ini adalah melambatnya pertumbuhan supply emas.
"Supply emas telah berubah dari berlebihan menjadi kurang, Di masa lalu, saat supply berkurang maka harga akan naik tajam," kata LaForge sebagaimana dilansir Kitco, Senin (30/3/2021).
Ia juga menunjukkan di tahun 2018, supply emas berlebihan sehingga harganya sulit untuk menguat.
Namun, selepas 2018, permintaan emas menjadi meningkat, dan supply yang menjadi berkurang, sehingga LaForge memprediksi emas akan ikut dalam supercycle komoditas, yakni tren kenaikan harga dalam jangka panjang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?
