InvesTime

Catat! Ini Tips Money Management Trading Saham, Biar Cuan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
12 March 2021 13:46
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Awal mula memasuki pasar saham, banyak trader pemula yang memiliki semangat tinggi untuk bertransaksi saham dalam jangka pendek. Tidak salah, namun perlu hal lain yang juga menjadi perhatian, yakni money management atau pengelolaan dana dalam trading saham.

Yah, biar tak rugi.

Ketika keduanya berjalan seiringan, maka ada potensi tingkat kerugian sang trader bisa lebih ditekan.

"Kalau trading ada yang namanya siklus, ada siklus naik dan turun [harga saham]. Ketika naik, kita boleh perbesar posisi kita banyaknya modal trading. Tapi pas lagi turun, untuk nahan diri lebih sedikit," kata professional trader Linda Lee dalam Investime CNBC Indonesia, Rabu (10/3/21).

Linda mengatakan upaya management dana tersebut  demi meminimalisir kerugian. Namun, ketika ada peluang untuk mengeruk keuntungan, boleh memperbesar modalnya. Kedua momen itu harus melihat momen dan siklusnya, namun trader juga bisa mengambil langkah lain.

"Boleh bahkan menunggu, itu termasuk dalam trading, menunggu saat tepat untuk membuka posisi [jual-beli saham]. Jadi trading bukan hanya membeli atau menjual tapi menunggu waktu yang baik juga trading," papar Linda.

Artinya, perlu juga bisa memainkan hal yang bersifat psikologis, artinya bisa tahu kapan gencar untuk trading dan menahan modalnya. Termasuk siap menanggung risiko ketika harga sahamnya bergerak ke arah merah atau penurunan.

"Kita ingin naik tapi kenyataannya enggak sesuai, kita harus siap menanggung risiko. Itu yang harus kita ukur, berani berapa jual rugi atau di mana level stop losss saya karena ketika turun, turun, turun saya enggak mau nyangkut berkepanjangan. Dengan itu modal itu akan mati dan itu bisa bikin merana. Kamu ukur nanggung kerugian berapa, bukan untung dipikirin dulu tapi risikonya dulu," sebutnya.

Trader saham biasa didefinisikan ialah orang perorang atau institusi yang bertransaksi saham dalam jangka pendek misalnya sehari, sepekan, atau bulanan. Ini berbeda dengan tipikal investor yang mengambil horizon investasi dalam jangka panjang.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Pasar Saham Lagi Nyungsep, Saatnya Trading?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular