
5 Fakta Pudarnya Kilau Emas Antam, Jeblok ke Level Juli 2020

Sepanjang tahun 2020 harga emas Antam meroket lebih dari 35%, menjadi salah satu aset yang paling bersinar.
Pemicu utama penguatan tersebut adalah pandemi penyakit virus corona (Covid-19), yang membuat perekonomian global mengalami resesi.
Emas merupakan aset aman (safe haven) yang menjadi target investasi ketika perekonomian global mengalami keterpurukan.
Kala perekonomian global terpuruk, bank sentral di berbagai negara menerapkan kebijakan moneter longgar, sementara pemerintahnya memberikan stimulus fiskal.
Yang paling sensasional, Amerika Serikat (AS) tentunya. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), pada bulan Maret 2020 lalu membabat habis suku bunganya menjadi 0,25%, dan menggelontorkan stimulus dengan program pembelian aset (quantitative easing/QE) senilai US$ 120 miliar per bulan.
Kemudian pemerintah AS di bawah komando Presiden Donald Trump kala itu menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 2 triliun. Stimulus tersebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, dan nilainya 2 kali lipat dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Stimulus moneter dan fiskal tersebut menjadi bahan bakar utama emas dunia untuk menguat, pada akhirnya harga emas Antam juga terkerek naik.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Rekor Termahal Emas Antam Rp 1.065.000/Batang
