Selalu Laris, RI Kantongi Rp 204,61 T dari Sukuk Ritel

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 February 2021 12:40
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman dalam peluncuran ORI 019 secara virtual  (Tangkapan Layar)
Foto: Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman dalam peluncuran ORI 019 secara virtual (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengatakan minat masyarakat terhadap Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), salah satunya sukuk ritel (sukri) cukup tinggi. Sejak 2009, pemerintah sudah kantongi Rp 204,61 triliun dari pembelian sukuk ritel.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman menjelaskan pemerintah telah menerbitkan sukuk ritel sejak 2009. Di mana semua dokumen transaksi underlying aset disampaikan ke Dewan Syariah Nasional MUI untuk dilakukan asessesment dan memastikan instrumen syariah ini sesuai prinsip syariah.

"Sukuk ritel berhasil menarik minat yang besar dari masyarakat dengan total penerbitan hari ini sudah seri 14 (SR014). Dari seri sebelumnya sudah mencapai Rp 204,6 triliun jumlah investor 347.145 tersebar di 34 Provinsi," jelas Luky dalam Virtual Launching Sukuk Ritel Seri SR014, Jumat (26/2/2021).

Kemudian investor sukuk ritel, kata Luky porsi terbesar berdasarkan profesi berasal dari pegawai swasta sebanyak 32,99% dan wiraswasta sebanyak 31,5%.

"Sukuk negara merupakan instrumen investasi, termasuk bagi investor syariah yang mungkin hanya bisa melakukan dan berinvestasi dalam instrumen syariah," tuturnya.

Hari ini pemerintah juga baru saja membuka penawaran untuk sukuk ritel seri SR014. Masa penawaran yang dimulai hari ini akan berakhir pada 17 Maret 2021. Imbalan yang ditawarkan SR014 adalah 5,47% fixed per tahun dan akan dibayarkan setiap tanggal 10 setiap bulan.

Adapun nominal pembelian per unit adalah Rp 1 juta, dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta serta maksimum Rp 3 miliar. Sementara itu, minimum holding period untuk SR014 adalah selama tiga kali pembayaran kupon sampai 10 Juni 2021.

Penjualan SR014 dilakukan secara online untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif. Proses pemesanannya dilakukan di 30 mitra distribusi melalui empat tahap yaitu registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Target Rp 5 T dari ORI018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular