Jos! Harga Emas Antam Melesat ke Rp 930.000 Hari Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 February 2021 10:55
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) atau yang dikenal dengan emas Antam naik tajam pada perdagangan Selasa (23/2/2021) dan menjauhi level terendah dalam 7 bulan terakhir, setelah stagnan dalam beberapa hari terakhir. Harga emas dunia yang kembali ke atas US$ 1.800/troy ons menjadi pemicu utama kenaikan emas Antam.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram dijual Rp 938.000/batang, naik Rp 8.000/gram atau 0,86%. Emas ini kini cukup jauh dari level terendah 7 bulan Rp 922.000/batang yang disentuh pada Rabu (17/2/2021) pekan lalu.

Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 88.012.000/batang atau Rp 880.120/gram juga naik Rp 8.000/gram dan secara persentase 0,92%.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 519.000Rp 1.038.000
1 GramRp 938.000Rp 938.000
2 GramRp 1.816.000Rp 908.000
3 GramRp 2.699.000Rp 899.667
5 GramRp 4.465.000Rp 893.000
10 GramRp 8.875.000Rp 887.500
25 GramRp 22.062.000Rp 882.480
50 GramRp 44.045.000Rp 880.900
100 GramRp 88.012.000Rp 880.120
250 GramRp 219.765.000Rp 879.060
500 GramRp 439.320.000Rp 878.640
1000 GramRp 878.600.000Rp 878.600


Kenaikan yield obligasi (Treasury) AS membuat emas tertekan. Yield Treasury AS tenor 10 tahun sepanjang pekan lalu naik 14,5 basis poin (bp) menjadi 1,345%. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari tahun lalu, atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi. Sementara kemarin kembali naik 2,4 bp ke 1,3690%, dan pagi ini masih stagnan.

Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin meroket 1,48% ke US$ 1.808,66/troy ons. Sebelum menguat ke atas US$ 1.800/troy ons, emas menyentuh level terendah sejak awal Juli 2020.

Emas dan Treasury sama-sama merupakan aset aman (safe haven), bedanya Treasury memberikan imbal hasil atau yield, sementara emas tidak. Cuan emas hanya diperoleh dari kenaikan harganya.

Dengan naiknya yield Treasury, para pelaku pasar tentunya lebih tertarik menanamkan modalnya disana.

Meski demikian, kenaikan yield Treasury berarti pasar melihat inflasi juga akan merangkak naik. Emas secara tradisional dianggap aset lindung nilai terhadap inflasi, sehingga permintaannnya meningkat.

Selain itu, emas juga diuntungkan oleh kejatuhan harga bitcoin. Kemarin, harga bitcoin sempat anjlok hingga lebih dari 18%.

Bitcoin saat ini dianggap sebagai pesaing emas. Sehingga ketika pesaingnya ambrol, menunjukkan karakter volatilitas ekstrim, emas pun kembali menjadi buruan sebagai aset aman.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular