
Jos! Harga Emas Antam Melesat ke Rp 930.000 Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) atau yang dikenal dengan emas Antam naik tajam pada perdagangan Selasa (23/2/2021) dan menjauhi level terendah dalam 7 bulan terakhir, setelah stagnan dalam beberapa hari terakhir. Harga emas dunia yang kembali ke atas US$ 1.800/troy ons menjadi pemicu utama kenaikan emas Antam.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram dijual Rp 938.000/batang, naik Rp 8.000/gram atau 0,86%. Emas ini kini cukup jauh dari level terendah 7 bulan Rp 922.000/batang yang disentuh pada Rabu (17/2/2021) pekan lalu.
Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 88.012.000/batang atau Rp 880.120/gram juga naik Rp 8.000/gram dan secara persentase 0,92%.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 519.000 | Rp 1.038.000 |
1 Gram | Rp 938.000 | Rp 938.000 |
2 Gram | Rp 1.816.000 | Rp 908.000 |
3 Gram | Rp 2.699.000 | Rp 899.667 |
5 Gram | Rp 4.465.000 | Rp 893.000 |
10 Gram | Rp 8.875.000 | Rp 887.500 |
25 Gram | Rp 22.062.000 | Rp 882.480 |
50 Gram | Rp 44.045.000 | Rp 880.900 |
100 Gram | Rp 88.012.000 | Rp 880.120 |
250 Gram | Rp 219.765.000 | Rp 879.060 |
500 Gram | Rp 439.320.000 | Rp 878.640 |
1000 Gram | Rp 878.600.000 | Rp 878.600 |
Kenaikan yield obligasi (Treasury) AS membuat emas tertekan. Yield Treasury AS tenor 10 tahun sepanjang pekan lalu naik 14,5 basis poin (bp) menjadi 1,345%. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari tahun lalu, atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi. Sementara kemarin kembali naik 2,4 bp ke 1,3690%, dan pagi ini masih stagnan.
Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin meroket 1,48% ke US$ 1.808,66/troy ons. Sebelum menguat ke atas US$ 1.800/troy ons, emas menyentuh level terendah sejak awal Juli 2020.
Emas dan Treasury sama-sama merupakan aset aman (safe haven), bedanya Treasury memberikan imbal hasil atau yield, sementara emas tidak. Cuan emas hanya diperoleh dari kenaikan harganya.
Dengan naiknya yield Treasury, para pelaku pasar tentunya lebih tertarik menanamkan modalnya disana.
Meski demikian, kenaikan yield Treasury berarti pasar melihat inflasi juga akan merangkak naik. Emas secara tradisional dianggap aset lindung nilai terhadap inflasi, sehingga permintaannnya meningkat.
Selain itu, emas juga diuntungkan oleh kejatuhan harga bitcoin. Kemarin, harga bitcoin sempat anjlok hingga lebih dari 18%.
Bitcoin saat ini dianggap sebagai pesaing emas. Sehingga ketika pesaingnya ambrol, menunjukkan karakter volatilitas ekstrim, emas pun kembali menjadi buruan sebagai aset aman.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?