
Cari Cuan Ngikutin Bandar, Cek Ciri-ciri Saham 'Digoreng'

Belakangan ini, jumlah investor ritel mengalami kenaikan saat pandemi dan banyak diantaranya adalah kelompok milenial yang mulai mencoba berinvestasi di pasar modal.
Tak sedikit dari mereka yang ikut-ikutan arus ketika memutuskan membeli suatu saham. Namun banyak juga diantaranya mau belajar dan memantau pergerakan pasar.
Untuk itu, kata Argha investor ritel ini harus mengerti bagaimana supaya tidak jatuh terlalu dalam. Hal ini terutama agar tidak terkecoh dengan saham gorengan yang digerakkan oleh bandar, orang yang menggerakkan pasar modal.
"Tak ada cara mudah menjelaskan. Cara sederhana, kalau ada saham dipromosikan di mana-mana, jangan beli saham itu. Karena anda disuruh beli artinya ada orang yang jualan," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (10/2/2021).
Adapun saham yang digerakkan oleh bandar menurutnya bisa dilihat melalui ciri-ciri sebagai berikut. "Ciri yang pasti harga sahamnya naik," tegasnya.
Ciri kedua adalah ada pemain besar yang membeli saham di harga bawah, dengan harapan bisa menaikkan harga saham tersebut. Menurutnya, cara untuk menaikkan harga saham tersebut tidaklah sulit.
"Di antrian, dia beli. Tidak butuh laporan keuangan, tidak butuh perusahaannya melakukan aksi apa-apa. Cara menaikkan harga, di over semua, beli lalu harga sudah naik," katanya.
Namun, sebagai penggerak saham, memang bukan perkara mudah untuk menjual saham yang dimiliki. Menurutnya, jika hanya hitungan 1.000 lota bisa dikatakan mudah. Akan sulit jika saham yang siap dijual berada di kisaran ratusan ribu lot.
"Misal jualan, saya harus cari pembeli. Misal ada 500 ribu lot, butuh memancing pembeli. Itulah gunanya pom-pom saham," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]