InvesTime

Pilih-pilih Sektor di Februari, Saham Mana yang Oke?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 February 2021 11:50
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini masih di jalur positif setelah sepekan lalu juga naik nyaris 5% atau 4,9% penguatan seiring dengan sentimen yang lagi bagus sehingga memicu aksi beli investor.

Pada perdagangan jelang penutupan Senin sesi I ini (8/2/2021), IHSG kembali naik di level 6.200,74, naik 0,80% dengan nilai transaksi perdagangan Rp 8,21 triliun. Ada 302 saham naik, 148 saham turun, dan 161 saham stagnan.

Lantas bagaimana cara melihat prospek saham yang mesti dibeli selama Februari ini?

Menurut Analis Ekuitas NH Korindo, Ajeng Kartika, pergerakan harga saham satu emiten juga ditentukan dari sentimen apa yang sedang mempengaruhi. Tapi ada beberapa sektor yang dianggap sebagai sektor yang aman untuk dimiliki oleh investor, seperti perbankan, konsumer, dan telekomunikasi.

Hanya saja, pemilihan sektor atau saham bagi investor kembali lagi tentu memperhatikan profil risiko si calon investor dan horizon investasi apa yang dipilih, jangka pendek atau jangka panjang.

"Tapi balik lagi ke risk profile karena berhubungan dengan toleransi kerugian, kalau tinggi [berani ambil risiko] dia masuknya ke persentase 70% [saham agresif], 30% di sektor [saham-saham bertipe] defensive sisanya sektor lainnya. Kalau dia investor moderat bisa 50%-50% atau kalau dia agresif bisa ambil 30% [saham] defensif sisanya saham-saham cyclical," katanya, dalam program InvesTime, pekan lalu.

Saham cyclical adalah saham perusahaan yang pendapatanya terpengaruh dari kondisi makro ekonomi dan siklus bisnis.

Menurut Ajeng saham-saham kategori cyclical di antaranya properti, konstruksi atau tambang.

Kalaupun bagi investor yang baru masuk pasar modal dan ingin lebih agresif dalam perdagangan di bursa, menurut Ajeng dia harus paling tidak menentukan angka cut loss, atau jumlah maksimal kerugian yang bisa ditolerir, sehingga jika terjadi kerugian tidak akan terlalu dalam.

"Kalau misal dia cukup konservatif atau baru ambil cyclical karena pergerakannya, dia juga harus punya saham saham defensif.Lalu tetapkan cut loss jadi kerugian tidak semakin dalam. Karena profil risiko berubah juga, seiring berjalan waktu," katanya.

Sebagai catatan, saham-saham defensif adalah saham yang memberikan dividen kepada pemegang saham secara konsisten dan pendapatan yang stabil terlepas dari keadaan pasar saham secara keseluruhan.

Lazimnya, di pasar, ada permintaan konstan untuk produk emiten ini sehingga saham defensif cenderung lebih stabil selama berbagai fase siklus bisnis, termasuk di antaranya sektor konsumer.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Awas Nyangkut di Saham-saham Bank Mini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular