Mau 'Main' Saham? Pakai Jurus Fundamental atau Teknikal

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 January 2021 15:07
Bursa Efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi saham kini menjadi pilihan menarik bagi sebagian masyarakat, khususnya kaum milenial. Didukung oleh teknologi yang memudahkan, investasi saham bahkan bisa dilakukan melalui ponsel pintar dengan modal yang kecil.

Namun, sebagai pendatang baru dalam dunia investasi saham, orang wajib untuk mempelajari terlebih dahulu mengenai hal mendasar dari produk yang ingin dibeli. Sehingga dapat meminimalisir kerugian yang akan muncul.

Direktur The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) Dwi Shara Soekarno mengatakan para pemula sebaiknya jangan ikut-ikutan tren yang kalau semua orang punya barang ini, kita juga harus ikut beli.

"Memang harus belajar dulu. The best investment you can make is in yourself. The more you learn, the more you earn nantinya kalau kata Warren Buffett," kata Shara dalam program Investime CNBC Indonesia, Selasa (26/1/2021).

Shara memaparkan para pemula sebaiknya belajar analisa dari sebuah saham dengan cara analisa fundamental atau analisa teknikal.

"(Para pemula) bisa belajar keduanya. Tapi tentunya yang menarik saat ini kita perlu untuk menilai saham itu benar-benar dari sisi fundamental atau sisi dasar dari karakter saham itu sendiri," paparnya.

Analisa fundamental sendiri, menurut Shara, adalah pengetahuan mengenai bisnis dari saham yang ingin dicoba. Contohnya kondisi keuangannya, kinerja perusahaan, dan kinerja industrinya.

"Meski tidak punya ilmu, sebenarnya mudah, yang pertama kalau pasti kalau melihat laporan/kinerja keuangan, angka-angkanya. Sebelum ke situ kita lihat bisnis bergerak di bidang apa, arahnya kemana, prospeknya seperti apa, laporan direksinya pun cukup membantu dalam membaca seperti annual report," katanya.

Menurut Shara, opini dari independent auditor yang laporannya lebih terpercaya juga bisa menjadi acuan. "Opininya yang wajar dan tidak ada catatan atau pengecualian apa-apa itu akan membuat kita lebih pede masuk ke pasar saham itu," katanya.

Selanjutnya dari sisi pendapatan. Shara mengatakan harus melihat bagaimana pendapatannya, profit, dan labanya. "Ini bisa kelihatan bakal laba rugi atau enggak. Tentunya itu harusnya dibanding-bandingkan dengan produk lain," lanjutnya.

"Seperti yang saya bilang, produk-produk ini harus dibanding-bandingkan dengan produk lain. Pertama dibandingkan dari tahun-tahun lain. Kedua, ini harus dibandingkan dengan produk-produk lain dari industri yang sama. Dan tentunya juga melihat rasionya. Jadi dibanding-bandingin nih."

Sementara analisa teknikal lebih dilihat secara statistik, yakni data-data yang memiliki teori-teori yang dapat diestimasi. Sehingga, menurut Shara, dapat lebih mudah melihat apa yang akan terjadi kedepannya.

"Memang analisa teknikal memiliki teori-teori yang bisa diestimasi. Tapi tentunya, kalau kita menilai saham dari karakternya, kinerja, keuangan, atau prospek bisnisnya itu akan menjadi lebih dari fundamental atau mendasar," tukasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mana yang Buat Anda Cepat Kaya dari Saham? Growth atau Value Investing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular