Investor Pemula, Hati-hati Terjebak Rekomendasi 'Pompomers'

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 January 2021 17:17
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini masyarakat dihebohkan maraknya para pemengaruh (influencer) merekomendasikan saham tertentu alias pom-pom saham. Padahal, para pemengaruh ini tidak dibekali dengan sertifikasi Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) seperti perusahaan sekuritas.

Head of Research Mirae Asset, Hariyanto Wijaya menyatakan, untuk membeli saham dari pemengaruh tadi, sebaiknya investor pemula bisa mengecek lebih jauh profile orang yang merekomendasikan saham tertentu. Setelah itu, lihat kinerja sahamnya selama sepekan atau sebulan terakhir.

"Cara paling bagus lihat track record [yang merekomendasikan], bagaimana kinerja selama seminggu/sebulan, kalau dipompon turun, sebaiknya hindari," kata Hariyanto, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.

Selain itu, jika perusahaan sekuritas mempunyai lisensi WPPE, belum tentu influencer seperti artis merekomendasikan saham dibekali pengetahuan yang memadai baik secara fundamental maupun teknikal kenapa saham tersebut layak direkomendasikan. Namun, akan sangat berbahaya bagi investor pemula yang menelan mentah-mentah informasi influencer tersebut jika tidak mempelajari lebih jauh perusahaan yang akan dibeli. Bukannya untung, malah bisa buntung.

"[Untuk saham] pompomers kasihan bagi investor ritel yang terkena," katanya.

Seperti diketahui, belakangan ini muncul sejumlah nama pemengaruh dan artis seperti Raffi Ahmad dan Ari Lasso yang menceritakan pengalamannya berinvestasi di saham perusahaan teknologi, meski ia membantah ada kerja sama.

Raffi Ahmad menegaskan tidak melakukan endorsement (promosi berbayar) terhadap saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). Unggahannya di Instagram dengan menyebut dan merekomendasikan saham MCAS, kata Raffi, sebagai bentuk berbagi cerita saja.

"Gw kemarin itu hanya sharing saja buat kalian, tapi memang heboh sih. Mungkin main saham itu lagi in banget sekarang. guys. Tapi kembali lagi, kemarin gw cuma cerita pengalamang gw saja. Ini bukan endorse. Ini pengalaman gw saja, pertama kali di saham MCAS," ujar Raffi dalam postingan terbaru di akun instragramnya @raffinagita171.

Hal senada disampaikan Ari Lasso, mantan vokalis band Dewa 19 memberikan klarifikasi terkait rekomendasi untuk membeli saham PT M Cash Integrasi di laman sosial media. Ari mengatakan tidak bermaksud memberikan rekomendasi dan menyadari ada peraturan yang tidak memperkenankan hal tersebut.

"Pertama, saya bukan endorser atau influencer yang mempromote perusahaan tersebut (yang terkait saham tersebut). Saya kemarin, benar-benar euforia saja pengen membagikan apa yang aku alami. Tapi ternyata membagi cerita atau pengalaman itu ada beberapa aturan, dan itu mengandung sensitifitas tertentu. Sekali lagi saya luruskan, saya tidak merekomendasikan apapun, saya tidak menyuruh kalian membeli, keputusan ada tangan kalian," ujar Ari melalui akun instagram pribadinya @ari_lasso, Rabu (6/1/2021).

Lalu dalam caption postingan tersebut, Ari kembali menegaskan bahwa dirinya bukan endorser dan tidak memberikan rekomendasi saham apapun.

Menindaklanjuti fenomen influencer saham ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengajak diskusi para influencer yang belakangan melakukan unggahan terkait dengan portofolio investasi saham yang dinilai bisa mempengaruhi keputusan investasi investor dan calon investor pasar modal.

"Kita akan ajak diskusi para influencer ini untuk diskusi, di satu pihak kami menyambut positif influencer seperti mereka namun juga perlu mengingatkan," tegas Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Laksono menekankan diskusi ini penting mengingat, ada tanggung jawab moral mereka bagi para follower-nya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikutnya apabila ada yang dikecewakan dari informasi saham yang dipublikasikan.

"Kita juga mengajak mereka ikut Sekolah Pasar Modal bagi yang belum pernah mengikuti," tegasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Oalah, Ternyata Gegara Ini Orang Enggak Mau Investasi Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular