
Emak-emak Kecewa! Harga Emas Antam Gak Sampai Rp 1 Juta/gram

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., kembali turun pada perdagangan Rabu (30/12/2020), sehari sebelum tahun 2020 berakhir. Harga emas dunia yang "galau", serta rupiah yang menguat membuat emas Antam turun pada hari ini.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas satuan 1 gram turun 0,21% menjadi Rp 965.000/batang.
Dengan demikian, bisa dipastikan emas Antam satuan 1 gram tidak akan mencapai Rp 1 juta, mengingat jarak yang cukup jauh, yakni 3,63%. Emas ini kali terakhir berada di atas level Rp 1 juta pada 9 November lalu.
Sementara emas Antam satuan 100 gram yang biasa jadi acuan hari ini dibanderol Rp 90.7120.000/batang, atau Rp 907.120/gram, turun 0,22% dibandingkan harga kemarin.
Harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin sebenarnya berakhir menguat 0,36% ke US$ 1.882,26/troy ons, tetapi sebelumnya bergerak "liar" antara penguatan dan pelemahan.
Pergerakan emas tersebut dipengaruhi langkah Presiden AS, Donald Trump, di awal pekan ini yang akhirnya menandatangani rancangan undang-undang (RUU) stimulus fiskal senilai US$ 900 miliar yang di-bundle dengan anggaran belanja pemerintah senilai US$ 1,4 triliun.
Stimulus fiskal merupakan "bahan bakar" emas untuk menguat, Sehingga ketika stimulus tersebut cair akan menjadi tenaga bagi emas untuk menguat.
Di sisi lain, dengan ditekennya RUU tersebut menjadi undang-undang, artinya pemerintahan AS terhindar dari shutdown, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik, dan memburu aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi. Sehingga emas yang merupakan aset aman (safe haven) dan tanpa imbal hasil menjadi tak menarik.
Hal tersebut membuat harga emas "galau" bergerak naik turun antara penguatan dan pelemahan Selasa kemarin, bahkan sejak Senin lalu.
Apalagi kemarin, House of Representative (DPR) AS sudah meloloskan RUU bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 2.000 per orang yang sebelumnya diminta oleh Trump. RUU tersebut kini diserahkan ke Senat untuk di-voting, sebelum ke meja Presiden Trump untuk diteken.
Sayangnya, Senat menolak RUU tersebut sehingga tidak ada tambahan stimulus dalam waktu dekat.
Saat harga emas dunia sedang "galau", rupiah justru mampu menguat 0,21% melawan dolar AS kemarin. Penguatan rupiah memberikan tekanan bagi harga logam mulia di dalam negeri, sebab harga emas dunia di banderol dengan dolar AS. Ketika Mata Uang Garuda menguat melawan dolar AS, maka harga emas dunia akan menjadi lebih murah saat dikonversi ke rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?