
Emas Pegadaian Sedang Tak Kompak, karena Vaksin Corona?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam dan emas UBS berbagai satuan, beberapa harganya mengalami penurunan, ada yang stagnan, dan cukup banyak yang naik.
Harga emas di Pegadaian pada pekan lalu juga bervariasi terus, padahal harga emas dunia sedang dalam tren penguatan. Harga emas dunia memang menjadi acuan harga logam mulia di dalam negeri, tetapi ada juga faktor lain yang menentukan seperti kurs rupiah dan supply-demand. Sehingga harga emas di Pegadaian yang terdiri dari berbagai satuan kerap kali bervariasi.
Melansir data dari situs resmi milik Pegadaian, harga emas antam standar hanya satuan 250 gram yang mengalami penurunan, itu pun tipis 0,04% ke Rp 236.286.000/batang dibandingkan harga Jumat pekan lalu. Sementara satuan lainnya mayoritas stagnan, kenaikan terjadi di satuan 3 gram dan 5 gram masing-masing 0,32% dan 0,27%.
Emas Antam retro satuan 0,5 gram stagnan di Rp 440.000/batang, satuan 1 hingga 3 gram, dan 10 gram mengalami kenaikan. Sisanya, harganya mengalami penurunan meski tidak besar.
Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun.
Kemudian emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 613.000/batang naik 0,33%, satuan 1 gram juga naik 0,35% ke Rp 1.134.000/batang.
Emas batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal di bandingkan jenis standard dan retro. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram.
Terakhir emas UBS, bervariasi, tetapi satuan 250 gram dan 500 gram harganya melesat 1,57%. Berikut daftar lengkap harga emas di Pegadaian beserta perubahannya.
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nahas! Baru Juga Naik, Harga Emas di Pegadaian Dibanting Lagi