
Ini Deretan 20 Crazy Rich Asians, Ada Hartono Bersaudara

11. Tsai Group (Cathay Financial, Taiwan)
Tsai Bersaudara memulai usaha asuransi jiwa Cathay pada tahun 1962. Di tahun 1979, mereka memutuskan untuk memisahkan bisnisnya, di mana Tsa Wan-lin mengelola Cathay Life Insurance dan Tsa Wan-Tsai mengelola Cathay Insurance.
Saat ini Cathay Insurance bernama Fubon Insurance. Keluarga Tsai kini mengendalikan dua perusahaan induk keuangan besar di Taiwan dan telah melakukan diversifikasi ke sektor lain, termasuk properti dan telekomunikasi.
Total kekayaan Tsai Group saat ini mencapai US$ 19 miliar.
12. Lee Family (Lee Kum Kee, Hong Kong)
Lee Kum Sheung merupakan pelopor saus tiram sekaligus pendiri Lee Kum Kee di tahun 1888. Ketika pabrik saus tiram asli di provinsi Guangdong terbakar pada tahun 1902, bisnis ini dibangun kembali di Makau, di mana ia tetap ada sampai akhirnya ia pindah ke kota Hong Kong.
Generasi ketiga dari keluarga ini, yakni Lee Man Tat kemudian melanjutkan kiprah Lee Kum Sheung, di mana ia melakukan diversifikasi usaha ke bisnis suplemen kesehatan pada tahun 1992 dan mendirikan LKK Healths Products Group.
Terkini, bisnis keluarga ini semakin berkembang, di mana LKK Group juga melakukan diversifikasi usahanya ke sektor properti. Aset property yang berhasil dibangun adalah gedung Walkie Talkie di London.
Adapun total kekayaan LKK Group saat ini mencapat US$ 17,3 miliar.
13. Kwek-Quek (Hong Leong Group, Singapura dan Malaysia)
Kwek Hong Png merupakan founder Hong Leong Co. pada tahun 1941 di Singapura bersama tiga saudaranya. Tahun demi tahun, sang anak Kweng Leng Beng melakukan diversifikasi bisnis keluarganya ke sektor properti, perhotelan, dan keuangan.
Sedangkan keponakannya, Quek Leng Chan bertolak ke Malaysia dan memimpin bisnis keluarganya di Negara Jiran tersebut. Adapun total kekayaan keluarga Kwek-Quek saat ini mencapai US$ 16,5 miliar.
14. Torii-Saji (Suntory Co., Jepang)
Shinjiro Torii merupakan founder perusahaan makanan dan minuman asal Jepang, Suntory. Sebelum berkembang pesat, awalnya pada tahun 1899, Torii menjual wine dan minuman berakhol barat lainnya. Lalu ia membuat pabrik penyulingan wine Jepang.
Setelah berpuluh-puluh tahun lamanya, Suntory berkembang pesat dan anaknya, Keizo Saji menggantikan posisi Ayahnya. Suntory terus berkembang hingga saat ini menjadi perusahaan makanan minuman ternama di Jepang hingga dunia.
Adapun total kekayaan keluarga Torii-Saji saat ini mencapai US$ 16,3 miliar.
15. Kadoorie (CLP Holdings, Hong Kong)
Pada 1880-an, Elly Kadoorie dan kakaknya Ellis tiba di Hong Kong, bekerja untuk Sassoons, sebuah keluarga terkemuka dari diaspora Yahudi Baghdad. Kemudian mereka membentuk sebuah perusahaan pedagang efek (broker).
Setelah berkembang pesat, kemudian mereka mulai merambah ke bisnis pembangkit listrik, di mana mereka mulai memasok listrik ke Kowloon.
Setelah berhasil memasok listrik ke Kowloon, bisnis keluarga Kadoorie semakin pesat, hingga kini menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar di Hong Kong dengan total kekayaan terkini mencapai US$ 16,1 miliar.
16. Hinduja (Hinduja Group, India)
Parmanand Hinduja berasal dari Shikarpur (sekarang Pakistan), kemudian ia melakukan perjalanan ke Mumbai untuk mendirikan bisnisnya dalam perdagangan dan perbankan pada tahun 1914.
Lima tahun kemudian, ia membuka kantor cabangnya di Teheran hingga menjadi besar pada tahun 1979.
Setelah kematian Parmanand Hinduja, anak-anaknya berpencar, di mana Gopichand dan Srichand berangkat ke London delapan tahun kemudian sementara Prakash pindah ke Jenewa dan Ashok tetap di Mumbai.
Setelah mereka berpencar, dengan tentunya membawa bisnis keluarganya ke masing-masing negara, Hinduja semakin berkembang pesat, di mana saat ini bisnis keluarga tersebut bergerak di industri energi, otomotif, keuangan, dan barang kesehatan.
total kekayaan Hinduja Group saat ini mencapai US$ 15,1 miliar.
17. Stanley Ho (SJM Holdings, Hong Kong)
Stanley Ho dan mitra bisnisnya memenangkan lisensi pertama untuk mendirikan kasino di Makau dan membangun kasino pertama di kota itu pada tahun 1962.
Keluarga Ho mengendalikan SJM Holdings, yang memiliki kasino dan hotel, termasuk Grand Lisboa.
Keluarga Ho merupakan pendiri perusahaan kasino Sociedade de Turismo e Diversoes di Makau, dengan total kekayaan terkini mencapai US$ 14,6 miliar.
18. Chung (Hyundai Co., Korea Selatan)
Juyung Chung, seorang putra petani, mendirikan Hyundai pada tahun 1946 sebagai perusahaan teknik dan konstruksi. Dari tahun ke tahun, bisnis yang dirintis Juyung semakin pesat, dengan bisnis produksi mobil dan kapal.
Setelah Juyung meninggal, bisnis keluarganya sempat terpuruk karena perselisihan anak-anaknya akibat merebutkan warisan.
Setelah sadar, mereka akhirnya membagi bisnis yang dirintis oleh Ayahnya, di mana salah satu anaknya mulai melakukan diversifikasi usahanya ke sektor otomotif.
Hingga kini, bisnis keluarga Chung telah berkembang pesat menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia, yakni Hyundai Motors, dengan total kekayaan terkini yang dimiliki keluarga ini mencapai US$ 14,1 miliar.
19. Ng Family (Far East Organization, Singapura)
Ng Teng Fong pindah ke Singapura dari Tiongkok pada tahun 1934. Dia bekerja di pabrik kecap milik orang tuanya dan juga bekerja sebagai tukang servis sepeda.
Alih-alih menjalankan bisnis keluarga, ia kemudian berekspansi ke pengembangan properti dan mendirikan Far East Organization pada tahun 1960.
Lalu ia membuka cabang di Hong Kong dan mendirikan perusahaan fesyen ternama, Sino Group.
Hingga kini, bisnis keluarga Ng menjadi perusahaan properti terbesar dengan brand Far East Organization, dengan total kekayaan terkini mencapai US$ 13,8 miliar.
20. Chirathivat (Central Group, Thailand)
Tiang Chirathivat merupakan founder Central Group. Awalnya, grup ini adalah toko kelontong kecil di Bangkok yang dibuka oleh pihak keluarga pada tahun 1947.
Central Group semakin berkembang dan menjadi salah satu perusahaan konglomerat properti ternama di Thailand hingga saat ini, dengan total kekayaan saat ini mencapai US$ 12,9 miliar.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]