
Harga Emas Nanjak Lagi, Mau Investasi? Ini Ragam Pilihannya

Investasi emas secara fisik tentunya dilakukan dengan membeli emas batangan, koin, maupun perhiasan.
Berinvestasi emas fisik dalam bentuk batangan saat ini bisa dimulai dari satuan 0,5 gram, hingga yang terbesar 1000 gram, sehingga, investasi fisik bisa terjangkau, tidak perlu modal besar, bisa mulai berinvestasi di satuan terkecil.
Namun, investasi emas fisik memiliki kelemahan dari segi penyimpanannya. Di simpan di rumah, ada risiko kehilangan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sementara jika disimpan di safe deposit box di bank, tentunya akan sangat amat, tetapi ada biaya tambahan yang muncul. Semua itu harus diperhitungkan jika ingin berinvestasi emas.
Perhiasan emas, ada anggapan jika perhiasan bukanlah bentuk investasi, ada beberapa penyebannya seperti kadar emas yang lebih rendah, adanya biaya pembuatan, serta harga jual kembalinya bisa berbeda-beda jika membeli dan menjual di toko perhiasan yang berbeda.
Tetapi, mengingat bahan dasarnya emas, perhiasan tetap bisa saja dianggap investasi, selain juga bisa digunakan untuk meningkatkan prestise. Tetapi kekuranganya, selain yang disebutkan di atas, juga sama yakni terkait isu penyimpanan.
Selain emas fisik, ada juga emas online atau tabungan emas online. PT Aneka Tambang Tbk, dan Pegadaian menyediakan platform tersebut.
PT Aneka Tambang memiliki program Brangkas (Berencana Aman Kelola Emas), sementara Pegadaian memiliki program Tabungan Emas.
Secara prinsip keduanya sama, membeli emas yang langsung disimpan di PT Antam ataupun Pegadaian. Tentunya memberikan keamanan ketimbang membeli emas fisik dan disimpan di rumah. Memang dikenakan juga biaya penyimpanan, tetapi masih lebih murah ketimbang biaya penyimpanan di safe deposit box bank.
Selain itu, pembelian emas online juga sangat terjangkau, tidak perlu membeli 0,5 gram, misalnya dengan Rp 10.000 juga sudah bisa membeli emas online, tentunya dengan berat yang sesuai. Artinya, kita bisa membeli sedikit demi sedikit.
Pembelian emas online juga bisa dicairkan dalam bentuk fisik, artinya ketika sudah memiliki emas batangan online sebesar 10 gram, bisa dijadikan fisik emas. Atau jika tidak ingin memiliki fisik emas bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai, mirip dengan tabungan, tetapi tentunya memberikan keuntungan dari fluktuasi harga emas.
Baik emas fisik maupun emas online sama-sama memberikan keuntungan saat harga emas sedang naik, tetapi ketika emas harga turun seperti di tahun 2013 tentunya akan menderita kerugian.
Berbeda dengan emas fisik dan online transaksi emas di pasar berjangka bisa memberikan keuntungan saat harga sedang turun. Tetapi transaksi tersebut kurang tepat jika disebut investasi, lebih tepatnya trading.
Trading emas di pasar berjangka termasuk kategori high risk dan high return, sehingga lebih cocok untuk investor risk taker. Transaksi seperti ini mengacu pada pergerakan harga emas dunia, ketika harga emas sedang turun, mengambil posisi jual (short) bisa mendapatkan cuan, sementara saat harga naik mengambil posisi beli (long) bisa mendatangkan keuntungan. Hal ini disebut two ways opportunity.
Dibandingkan dengan investasi emas fisik dan online, trading emas jauh lebih menguntungkan, tetapi sebanding dengan risikonya yang besar. Untuk bertransaksi semacam ini bisa dilakukan dengan menjadi nasabah di pialang berjangka, pastikan pialang tersebut memiliki legalitas dan terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) agar keamanannya terjamin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
