
Semua Jenis Emas Pegadaian Menguat Hari Ini, Waktunya Jual?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga semua jenis emas batangan yang dijual di Pegadaian hari ini, Selasa (1/9/2020), kompak menguat. Harga emas dunia yang menguat dalam 2 hari terakhir mempengaruhi harga emas yang dijual di Pegadaian.
Melansir data dari situs resmi Pegadaian, 3 jenis emas Antam yang dijual mengalami penguatan, begitu juga dengan emas UBS.
Emas Antam standar dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.084.000/batang, naik Rp 25.000 atau 2,36% dibandingkan harga kemarin. Harga emas Antam standar di semua satuan mulai 0,5 gram sampai 1000 gram hari ini semuanya menguat.
Sementara itu emas Antam retro hari ini naik, untuk berat 1 gram dihargai Rp 988.000/batang atau naik Rp 2.000 (0,2%). Semua satuan emas Antam retro juga menguat meski tipis-tipis.
Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Biasanya jenis emas Antam lawas ini memiliki volatilitas yang paling tinggi.
Kemudian emas batik, jenis emas Antam yang paling mahal dibandingkan 2 jenis lainnya, dibanderol Rp 1.189.000/batang untuk berat 1 gram, stagnan dari hari sebelumnya. Sementara satuan 0,5 gram menguat 0,65% menjadi 622.000/batang.
Harga emas UBS juga mengalami kenaikan di semua satuan.
Berikut harga emas yang dijual di Pegadaian beserta perubahannya.
Melansir data Refinitiv, pada Jumat (28/8/2020) pekan lalu, harga emas dunia menguat lebih dari 2% ke US$ 1.973,41/troy ons.
Berdasarkan pengamatan Tim Riset CNBC Indonesia, harga logam mulia yang dijual di Pegadaian baru akan merespon harga emas dunia 2 hari perdagangan setelahnya. Artinya penguatan emas dunia di hari Jumat, baru berdampak di emas Pegadaian hari ini.
Sementara, Senin kemarin emas dunia menguat 0,29% ke US$ 1,969,75/troy ons. Penguatan yang tidak terlalu besar kemungkinan tidak akan berdampak signifikan pada emas di Pegadaian, bahkan ada kemungkinan melemah besok, sebab nilai tukar rupiah menguat belakangan ini.
Selain emas dunia, kurs rupiah juga mempengaruhi harga logam mulia di dalam negeri, selain juga faktor supply-demand.
Sepanjang pekan lalu, Mata Uang Garuda menguat lebih dari 1%, sementara awal pekan kemarin 0,38% di Rp 14.560/US$ yang merupakan level terkuat sejak 6 Agustus lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nahas! Baru Juga Naik, Harga Emas di Pegadaian Dibanting Lagi