
Lebih Cuan Mana, Deposito atau Investasi ORI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali menawarkan Obligasi Ritel Negara (ORI) seri ORI017 yang merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) kepada investor individu yang bisa digunakan sebagai alternatif investasi.
Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan mengatakan instrumen investasi yang satu ini menarik. Menurutnya, menarik atau tidak bisa dibandingkan dengan produk lain, misalnya saja deposito di bank.
"Deposito perbankan, penjamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah maksimal yang dijamin 5,5%. Kalau cuma punya tabungan Rp 10-15 juta nggak dapat. Tapi kalau punya Rp 1 juta, dibelikan ORI, kupon yang ditawarkan 6,4%," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Imbal hasil memang terbilang lebih besar dibanding dengan deposito. Sementara jika berbicara mengenai pajak yang harus dibayarkan, menurutnya juga lebih kecil dibanding pajak deposito.
"Pajak (ORI) ada insentif. Deposito pajak 20%, Obligasi negara hanya 15%. Overall lebih besar cuan-nya," tegasnya.
Investasi ORI menurutnya mulai dilirik kaum milenial. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, banyak anak muda yang tidak bisa melakukan kegiatan di luar jam kerja seperti biasa seperti di bioskop, hingga mengunjungi tempat favorit seperti biasanya.
"Susah hang out, akhirnya ada dana lebih untuk investasi. Data dimiliki 2018-12019, tahun kemarin paling banyak investasi di obligasi negara ini kaum milenial," ujarnya.
Cara pembelian investasi yang satu ini juga terbilang mudah. Bahkan, lanjutnya, cocok bagi generasi milenial yang memang menyukai sesuatu yang mudah. Sebab, sejak 2018, transaksi ORI sudah bisa dilakukan secara online.
"Belinya bisa sambil nonton Drama Korea, bisa langsung investasi. Kita ada beberapa mitra distribusi. Ada banyak, ada 16 bank, 4 perusahaan sekuritas, 2 perusahaan fintech juga perusahaan khusus," sebutnya.
Persyaratannya, cukup dengan memiliki rekening tabungan lalu menghubungi mitra distribusi. Bagi investor baru, maka diperlukan pembuatan Single Investor Identification (SID). Setelah SID didapatkan, selanjutnya memesan jenis yang diinginkan, dan dilanjutkan dengan pembayaran.
Deni menyebut, pemerintah menargetkan bisa mengantongi Rp 10 triliun dari penerbitan ORI ini. meski lelang akan ditutup pada 9 Juli 2020, namun jumlahnya sudah melampaui target. Terkait dengan investasi, dia berpesan agar berinvestasi di pos yang tepat.
"Yang pasti-pasti saja di ORI 017 selain aman, cuannya juga, dan bisa bahu membahu bantu negara atasi Covid-19," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Pemerintah Luncurkan ORI 017 Pekan Depan