
Pemerintah Atur Ulang Royalti Nikel, Begini Respons Antam
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
14 December 2019 17:05

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merespons positif langkah pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 81/2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang mengatur perubahan royalti nikel naik menjadi 10%. Kebijakan ini akan mendorong perseroan untuk mengembangkan industri hilir.
"Perusahaan mengapresiasi langkah Pemerintah merubah komposisi royalti komoditas nikel untuk tujuan hilirisasi. Royalti bijih nikel memang naik, tetapi untuk feronikel turun dari 4% menjadi 2%" tutur Plh SVP Corporate Secretary, Dede Izudin melalu siaran pers, Sabtu (14/12/2019).
Dalam laporan per-kuartal dari perusahaan plat merah berkode emiten ANTM ini, komoditas feronikel merupakan komoditi dengan nilai penjualan terbesar kedua dalam sembilan bulan pertama tahun 2019. Tercatat volume produksi feronikel mencapai 19.052 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 19.703 TNi atau naik sebesar 3% dibandingkan periode kuartal pada tahun sebelumnya sebesar 19.149 TNi.
Penjualan feronikel di tahun 2019 ini menjadi salah satu sumber keuntungan terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTM, dengan nilai penjualan sebesar Rp3,61 triliun atau 15% dari total penjualan bersih hingga September 2019.
Dede Izudin menyatakan bahwa tarif royalti feronikel yang turun diharapkan membawa dampak positif di tahun depan.
"Penerapan tarif royalti feronikel yang baru bagi Antam cukup favorable meskipun untuk bijih nikel naik. Pada 2020 sudah tidak ada lagi ekspor bijih nikel, sehingga optimalisasi kinerja komoditas feronikel dan emas menjadi penting" ujar Dede.
Selain feronikel, emas menjadi kontributor keuntungan terbesar dari penjualan Antam hingga September 2019. Nilai penjualan bersih emas Antam hingga September 2019 tercatat sebesar Rp24,53 triliun, tumbuh signifikan 23% dibandingkan capaian penjualan pada periode yang sama ditahun 2018 sebesar Rp19,95 triliun.
Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Antam, berkontribusi sebesar Rp17,03 triliun atau 69% dari total penjualan bersih hingga September 2019. Di tahun ini Perusahaan berupaya mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan untuk menggenjot PNBP.
Pada 2018 Antam telah menyetorkan PNBP sebesar Rp576 miliar. Perusahaan juga diapresiasi oleh Kementerian ESDM pada Subroto Award sebagai salah satu pemberi PNBP terbesar di sektor pertambangan.
(dob/hps) Next Article Harga Emas Antam Hari Ini, 26 Juni 2020 Rp 852.120/gram
"Perusahaan mengapresiasi langkah Pemerintah merubah komposisi royalti komoditas nikel untuk tujuan hilirisasi. Royalti bijih nikel memang naik, tetapi untuk feronikel turun dari 4% menjadi 2%" tutur Plh SVP Corporate Secretary, Dede Izudin melalu siaran pers, Sabtu (14/12/2019).
Dalam laporan per-kuartal dari perusahaan plat merah berkode emiten ANTM ini, komoditas feronikel merupakan komoditi dengan nilai penjualan terbesar kedua dalam sembilan bulan pertama tahun 2019. Tercatat volume produksi feronikel mencapai 19.052 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 19.703 TNi atau naik sebesar 3% dibandingkan periode kuartal pada tahun sebelumnya sebesar 19.149 TNi.
Penjualan feronikel di tahun 2019 ini menjadi salah satu sumber keuntungan terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTM, dengan nilai penjualan sebesar Rp3,61 triliun atau 15% dari total penjualan bersih hingga September 2019.
"Penerapan tarif royalti feronikel yang baru bagi Antam cukup favorable meskipun untuk bijih nikel naik. Pada 2020 sudah tidak ada lagi ekspor bijih nikel, sehingga optimalisasi kinerja komoditas feronikel dan emas menjadi penting" ujar Dede.
Selain feronikel, emas menjadi kontributor keuntungan terbesar dari penjualan Antam hingga September 2019. Nilai penjualan bersih emas Antam hingga September 2019 tercatat sebesar Rp24,53 triliun, tumbuh signifikan 23% dibandingkan capaian penjualan pada periode yang sama ditahun 2018 sebesar Rp19,95 triliun.
Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Antam, berkontribusi sebesar Rp17,03 triliun atau 69% dari total penjualan bersih hingga September 2019. Di tahun ini Perusahaan berupaya mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan untuk menggenjot PNBP.
Pada 2018 Antam telah menyetorkan PNBP sebesar Rp576 miliar. Perusahaan juga diapresiasi oleh Kementerian ESDM pada Subroto Award sebagai salah satu pemberi PNBP terbesar di sektor pertambangan.
(dob/hps) Next Article Harga Emas Antam Hari Ini, 26 Juni 2020 Rp 852.120/gram
Most Popular