Kabinet Indonesia Maju Terbentuk, Harga Emas Antam Ogah Naik
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
23 October 2019 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 1.000 (0,14%) menjadi Rp 702.000 per gram pada perdagangan Rabu ini (23/10/2019), dari Rp 703.000 per gram Selasa kemarin.
Masih tertekannya harga emas disebabkan kondusifnya iklim investasi dalam negeri yang terpapar euforia positif dari pengumuman menteri dalam kabinet pemerintahan baru.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (23/10/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 70,2 juta dari harga kemarin Rp 70,3 juta per batang.
Turunnya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang belum mampu naik signifikan dan mulai ditinggalkan investor global sehingga harganya masih tertekan.
Harga emas dunia belum menembus level psikologis US$ 1.500/troy ounce (oz) kemarin akibat probabilitas penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yaitu Fed Fund Rate.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 1.000 per gram hari ini menjadi Rp 672.000 per gram dari Rp 673.000 per gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.487,65/oz, naik 0,3% dari US$ 1.483,25/oz pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,07% menjadi US$ 1.488/oz.
Dolar AS sebenarnya sedang dalam posisi lemah saat ini akibat kuatnya probabilitas pemangkasan suku bunga di AS. Indeks dolar AS, yang menjadi tolak ukur kekuatan dolar AS, kini berada di level terlemah dalam 2 bulan.
Sepanjang bulan ini, indeks dolar sudah melemah 2,11%, tetapi harga emas seakan tak merespon pelemahan dolar tersebut. Hal tersebut menunjukkan daya tarik emas mulai menurun dan mulai ditinggalkan investor.
Tanda emas mulai ditinggalkan sebagai aset investasi adalah turunnya posisi bullish, artinya investor yang memegang posisi beli emas sudah mulai berkurang. Berdasarkan laporan CNBC International, hedge fund dan money manager sudah mengurangi posisi bullish dalam kontrak emas dan perak di Comex.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Cupu! Harga Global Gila-gilaan, Emas Antam Segitu-gitu Aja
Masih tertekannya harga emas disebabkan kondusifnya iklim investasi dalam negeri yang terpapar euforia positif dari pengumuman menteri dalam kabinet pemerintahan baru.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (23/10/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 70,2 juta dari harga kemarin Rp 70,3 juta per batang.
Turunnya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang belum mampu naik signifikan dan mulai ditinggalkan investor global sehingga harganya masih tertekan.
Harga emas dunia belum menembus level psikologis US$ 1.500/troy ounce (oz) kemarin akibat probabilitas penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yaitu Fed Fund Rate.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 1.000 per gram hari ini menjadi Rp 672.000 per gram dari Rp 673.000 per gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.487,65/oz, naik 0,3% dari US$ 1.483,25/oz pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,07% menjadi US$ 1.488/oz.
Dolar AS sebenarnya sedang dalam posisi lemah saat ini akibat kuatnya probabilitas pemangkasan suku bunga di AS. Indeks dolar AS, yang menjadi tolak ukur kekuatan dolar AS, kini berada di level terlemah dalam 2 bulan.
Sepanjang bulan ini, indeks dolar sudah melemah 2,11%, tetapi harga emas seakan tak merespon pelemahan dolar tersebut. Hal tersebut menunjukkan daya tarik emas mulai menurun dan mulai ditinggalkan investor.
Tanda emas mulai ditinggalkan sebagai aset investasi adalah turunnya posisi bullish, artinya investor yang memegang posisi beli emas sudah mulai berkurang. Berdasarkan laporan CNBC International, hedge fund dan money manager sudah mengurangi posisi bullish dalam kontrak emas dan perak di Comex.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Cupu! Harga Global Gila-gilaan, Emas Antam Segitu-gitu Aja
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular