
Punya Duit 20 Juta, Beli iPhone 11 atau Investasi?

Harga emas dunia memang sedang mengalami penurunan tiga pekan terakhir, tapi ke depannya masih akan kembali menguat. Pada perdagangan Jumat kemarin, emas dunia berada di level US$ 1.488,45/troy ons.
Bank investasi ternama, Goldman Sachs misalnya, pada pertengahan Agustus lalu memprediksi dalam tiga bulan emas akan mencapai level US$ 1,575/troy ons, yang berarti masih lebih tinggi dari rekor tahun ini US$ 1.557/troy ons. Tidak hanya itu, dalam enam bulan Goldman memprediksi harga emas akan menyentuh US$ 1.600/troy ons, sebagaimana dilansir kitco.com.
Kenaikan harga emas yang diprediksi Goldman masih belum seberapa, harga emas diperkirakan mencapai US$ 2.000/troy ons pada akhir tahun ini. Hal ini disampaikan David Roche, Presiden dan ahli strategi global di Independent Strategy yang berbasis di London pada Senin (8/7/2019), sebagaimana dilansir CNBC International.
Masih berdasarkan berita CNBC International pertengahan Agustus lalu, ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali, juga memprediksi emas akan mencapai US$ 2.000/troy ons, dalam beberapa tahun ke depan. Untuk tahun ini Ghali menargetkan harga emas akan naik ke US$ 1.585/troy ons.
Jika harga emas dunia naik, harga emas batangan di dalam negeri juga akan terkerek naik. Harga emas dunia sejak awal tahun atau secara year-to-date naik 13%, seiring dengan kenaikan tersebut, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk juga naik naik 11,69%.
Dengan prediksi harga emas dunia yang masih naik, investasi di emas batangan Antam sepertinya masih menjanjikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA