
Musim Gugur Reksa Dana, Biar Tetap Cuan Pilih Jenis Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Infovesta Utama memperkirakan hingga akhir tahun ini reksa dana saham hanya bisa memberikan imbal hasil (return) rata-rata maksimal sebesar 3%. Perkiraan ini jelas jauh dari target return yang ditetapkan Infovesta pada awal tahun ini yakni sebesar 9%.
Head of Market Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan tahun ini pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh sentimen perang dagang yang ternyata berada di luar ekspektasi pasar.
Dengan kondisi tersebut target IHSG pun dikoreksi, turun menjadi 6.500-6.600 dari sebelumnya 6.800.
"Untuk reksa dana saham juga kami revisi sekitar 3% secara rata-rata, kalau individu jelas itu akan ada yang lebih unggul," kata Wawan dalam talkshow dengan CNBC Indonesia TV, Rabu (11/9/2019).
Turunnya target return ini disebabkan karena kondisi perekonomian yang berada di luar ekspektasi pasar karena eskalasi perang dagang AS-China.
Kendati target return reksa dana saham turun, kondisi sebaliknya bakal dialami oleh jenis lain yakni reksa dana pendapatan tetap (fixed income) yang berisi mayoritas produk obligasi sebagai underlying asset.
Penurunan suku bunga Bank Indonesia yang sudah dilakukan di tahun ini (5,5%), bahkan diperkirakan masih akan dilakukan satu kali lagi jelang tahun 2019 dan akan membuat reksa dana jenis pendapatan tetap semakin moncer.
Reksa dana fixed income diperkirakan akan memiliki kinerja dua kali lipat dibanding dengan target semula di 5% menjadi 10% bahkan bisa lebih tinggi.
Adapun jenis lain yakni reksa dana pasar uang (money market), dengan sentimen penurunan suku bunga, maka jenis ini diperkirakan akan memberikan return sebesar 4%-4,5% secara rata-rata.
Untuk mengamankan aset, Wawan menyarankan investor untuk mendiversifikasi instrumen reksa dana dengan porsi 5-3-2. Artinya, 50% bisa dialokasikan untuk reksa dana fixed income karena trennya di tahun ini masih membaik dengan sentimen penurunan suku bunga.
Adapun 30% untuk porsi reksa dana saham, sebab meski masih berkinerja negatif masih terdapat potential gain dari instrumen ini dan 20% di reksa dana money market.
Berdasarkan data Infovesta Utama, sejak awal tahun hingga Agustus 2019 (year to date), kinerja 226 reksa dana saham yang tercermin dari Indeks RD Saham Infovesta 90 (Infovesta Equity Fund Index 90) minus 3,85%. Padahal pada periode yang sama, IHSG justru berkinerja positif 2,16%.
Simak top losers reksa dana saham
(tas) Next Article Dear Investor, Ini 10 Reksa Dana Paling Cuan & Tekor 2020
