Dipicu The Fed, Harga Emas Antam Hari Ini Tertekan

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
03 May 2019 10:31
Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun Rp 1.000.
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun Rp 1.000 atau 0,16% pada perdagangan Jumat ini (3/5/2019) menjadi Rp 611.000 per gram, dari hari sebelumnya Rp 612.000 per gram. 

Koreksi tersebut seiring dengan pergerakan harga emas di pasar spot global kemarin yang masih tertekan pernyataan hawkish (agresif) dari bank sentral AS, The Federal Reserve alias The Fed. 

The Fed menegaskan adanya probabilitas untuk menahan suku bunga acuan, tidak turun seperti yang diprediksi pelaku pasar sebelumnya.
 

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini(3/5/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 61,1 juta dari harga kemarin Rp 61,2 juta per batang.  

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.   

ProdukGramHarga per gram 2 Mei'19 (Rp)Harga per gram 3 Mei'19 (Rp)Selisih (%)
Emas Batangan0.5710,000709,000-0.14%
Emas Batangan1661,000660,000-0.15%
Emas Batangan2635,500634,500-0.16%
Emas Batangan3628,333627,333-0.16%
Emas Batangan5625,000624,000-0.16%
Emas Batangan10618,500617,500-0.16%
Emas Batangan25614,200613,200-0.16%
Emas Batangan50612,700611,700-0.16%
Emas Batangan100612,000611,000-0.16%
Emas Batangan250611,000610,000-0.16%
Emas Batangan500610,600609,600-0.16%
Emas Batangan1000610,600609,600-0.16%
Harga beli kembali583,000582,000-0.17%
Sumber: Logammulia  

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun hari ini menjadi Rp 582.000 per gram dari sebelumnya Rp 583.000 per gram kemarin.  

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini turun lagi hingga US$ 1.270 per troy ounce, turun dari U$ 1.276 per troy ounce pada hari sebelumnya.


Penurunan disebabkan tekanan global yakinnya The Fed terhadap tidak dinaikkannya suku bunga acuan karena perlambatan ekonomi yang sedang terjadi hanyalah sementara.

Hari ini, harga emas di pasar spot masih menguat tipis sebesar 0,1% di level US$ 1.271 per troy ounce.  

TanggalHarga US$ per troy ounceSelisih (%)
4/22/20191,274.67 
4/23/20191,272.15-0.20
4/24/20191,274.960.22
4/25/20191,276.950.16
4/26/20191,285.850.70
4/29/20191,279.50-0.49
4/30/20191,283.350.30
5/1/20191,276.35-0.55
5/2/20191,270.29-0.47
5/3/20191,271.600.10
Sumber: Refinitiv  

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. 


Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.

Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
 Turunnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang melemah kemarin.  

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.  

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.   

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Intip Kinerja Emas Antam di Kuartal I, Melesat lho

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular