
Di Luar Dugaan! Pemilu Tak Berpengaruh ke Harga Emas Antam
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
17 April 2019 13:27

Pada hari Jumat (12/4/2019), China mengumumkan nilai ekspor periode Maret 2019 yang ternyata berhasil meningkat 14,2% YoY. Peningkatan tesebut merupakan yang paling pesat dalam 5 bulan terakhir. Hal itu menjadi sinyal yang menandakan bahwa permintaan negara-negara mitra China terus mengalami peningkatan.
Selain itu, pertumbuhan kredit di China dibacakan sebesar CNY 1,69 triliun, yang mana melampaui ekspektasi konsensus yang sebesar CNY 1,2 triliun. Data tersebut mencerminkan gairah usaha di China yang masih terus tumbuh.
Pertumbuhan kredit tersebut juga diakibatkan oleh kebijakan Bank Sentral China (People Bank of China/PBOC) yang memberi kelonggaran bagi perbankan untuk menyalurkan kredit. Dengan demikian, perekonomian China akan dapat menghadapi perlambatan ekonomi global dengan mulus. Risiko terjadinya gangguan ekonomi pun mengecil.
Senada, kondisi perekonomian AS juga sudah mulai memperlihatkan sinyal-sinyal perbaikan. Dibuktikan oleh Wall Street yang memulai musim laporan keuangan dengan cemerlang.
Pada kuartal I-2019, JPMorgan Chase membukukan pendapatan US$ 29,85 miliar, naik 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pendapatan di US$ 28,44 miliar.
"Kinerja JPMorgan sangat penting karena bisnis mereka menyentuh berbagai aktivitas dalam perekonomian. Ini akan menjadi penentu bagi kinerja perusahaan lainnya," kata David Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Advisors yang berbasis di New York, mengutip Reuters.
Tak hanya itu, Indeks Harga Produsen (producer price index/PPI) AS periode Maret meningkat hingga 0,6% dibanding bulan sebelumnya. Capaian tersebut lebih tinggi dibanding prediksi konsensus yang sebesar 0,3%.
Peningkatan PPI menandakan dunia usaha masih leluasa untuk meningkatkan harga karena permintaan dan daya beli yang masih kuat. Lagi-lagi risiko terhadap perekonomian AS berkurang.
Selain itu jumlah penduduk yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 6 April berkurang hingga sebesar 196.000. Jumlah tersebut merupakan yang paling rendah dalam 49,5 tahun dan jauh lebih rendah dibanding prediksi pelaku pasar yang sebesar 211.000.
Data tersebut memperlihatkan penciptaan lapangan kerja di AS yang tumbuh cukup pesat karena perekonomian masih sehat.
Seperti yang diketahui, AS dan China merupakan dua negara dengan ekonomi paling besar di planet bumi. Bila aktivitas ekonomi keduanya kembali bergairah, maka seluruh dunia juga akan kecipratan hasilnya. Investor pun mulai bergairah memburu instrumen berisiko karena potensi keuntungan yang besar. Saat itu terjadi, emas kehilangan kilaunya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular