
Cuan Mayoritas Reksa Dana Saham pada Juli Ungguli IHSG
Irvin Avriano, CNBC Indonesia
08 August 2018 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 136 reksa dana saham, dari total 251 reksa dana sejenis, melaporkan kinerja lebih baik dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang Juli.
Data PT Infovesta Utama menunjukkan dari total reksa dana saham yang datanya dirangkum, 10 produk tertinggi membukukan return di atas 5,8% pada periode yang sama.
Tiga produk teratas adalah MNC Smart Equity Fund, Majoris Saham Strategis Indonesia, dan Narada Saham Indonesia yang masing-masing membukukan return 9,53%, 8,84%, dan 8,29%.
Sumber: Infovesta Utama
MNC Smart Equity merupakan reksa dana buatan PT MNC Asset Management yang per Juni memiliki dana kelolaan Rp 11,3 miliar (per Juni, data PT Bareksa Portal Investasi) dan memiliki dua portofolio saham batu bara dari total lima portofolio saham terbesarnya.
Dua saham batu bara dengan porsi terbesar adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan ditambah tiga saham lain PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Data yang sama menunjukkan Majoris Saham Strategis Indonesia yang dikelola oleh PT Majoris Asset Management memiliki dana kelolaan Rp 12,56 miliar.
Produk ketiga adalah Narada Saham Indonesia. Produk yang dibentuk oleh PT Narada Kapital Indonesia tersebut mencatatkan dana kelolaan Rp 735,66 miliar, menurut data di lembar fakta produknya (fund fact sheet) per Juli 2018.
Data tersebut menunjukkan lima portofolio saham terbesar reksa dana itu adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Meski demikian, secara akumulatif kinerja reksa dana saham masih di bawah IHSG. Infovesta Equity Fund Index yang menjadi indeks kumpulan reksa dana saham menunjukkan kenaikan return sebesar 1,82%, kalah dari IHSG yang menguat 2,37% pada Juli.
Hal tersebut mengindikasikan reksa dana saham di pasar saat ini relatif menerapkan strategi lebih defensif. Ini terpotret dari return negatif reksa dana saham selama 7 bulan yang hanya -4,24%, atau masih lebih mendingan daripada IHSG yang mencatat return -6,6% pada periode yang sama.
Dari data 251 reksa dana saham yang dikompilasi Infovesta Utama tersebut, berarti masih ada 115 reksa dana saham yang kinerjanya di bawah IHSG sepanjang Juli. Mereka tidak seberuntung 136 lainnya yang masih mencatatkan kinerja lebih baik dari IHSG.
(ags/ags) Next Article Setahun Investasi di Sini Bisa Cuan 24%, Berani Coba?
Data PT Infovesta Utama menunjukkan dari total reksa dana saham yang datanya dirangkum, 10 produk tertinggi membukukan return di atas 5,8% pada periode yang sama.
Tiga produk teratas adalah MNC Smart Equity Fund, Majoris Saham Strategis Indonesia, dan Narada Saham Indonesia yang masing-masing membukukan return 9,53%, 8,84%, dan 8,29%.
Reksa Dana Saham Tertinggi | Return Juli MoM | |
1 | MNC Smart Equity Fund | 9.53% |
2 | Majoris Saham Strategis Indonesia | 8.84% |
3 | Narada Saham Indonesia | 8.29% |
4 | Sentra Ekuitas Berkembang | 7.96% |
5 | Reksa Dana Mandiri Saham Utama | 7.89% |
6 | Emco Mantap | 7.28% |
7 | Minna Padi Pringgondani Saham | 6.28% |
8 | Trim Kapital | 5.88% |
9 | HPAM Smart Beta Ekuitas | 5.83% |
10 | Pinnacle Strategic Equity Fund | 5.80% |
Dua saham batu bara dengan porsi terbesar adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan ditambah tiga saham lain PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Data yang sama menunjukkan Majoris Saham Strategis Indonesia yang dikelola oleh PT Majoris Asset Management memiliki dana kelolaan Rp 12,56 miliar.
Produk ketiga adalah Narada Saham Indonesia. Produk yang dibentuk oleh PT Narada Kapital Indonesia tersebut mencatatkan dana kelolaan Rp 735,66 miliar, menurut data di lembar fakta produknya (fund fact sheet) per Juli 2018.
Data tersebut menunjukkan lima portofolio saham terbesar reksa dana itu adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Nama Indeks | Kinerja Ytd | Kinerja MoM | |
1 | Indeks Harga Saham Gabungan | -6.60% | 2.37% |
2 | Infovesta Balanced Fund Index | -2.71% | 1.29% |
3 | Infovesta Corporate Bond Index | 3.21% | 0.17% |
4 | Infovesta Equity Fund Index | -4.24% | 1.82% |
5 | Infovesta Fixed Income Fund Index | -3.32% | 0.50% |
6 | Infovesta Government Bond Index | -2.34% | 0.25% |
7 | Infovesta Money Market Fund | 2.28% | 0.38% |
Hal tersebut mengindikasikan reksa dana saham di pasar saat ini relatif menerapkan strategi lebih defensif. Ini terpotret dari return negatif reksa dana saham selama 7 bulan yang hanya -4,24%, atau masih lebih mendingan daripada IHSG yang mencatat return -6,6% pada periode yang sama.
Dari data 251 reksa dana saham yang dikompilasi Infovesta Utama tersebut, berarti masih ada 115 reksa dana saham yang kinerjanya di bawah IHSG sepanjang Juli. Mereka tidak seberuntung 136 lainnya yang masih mencatatkan kinerja lebih baik dari IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Setahun Investasi di Sini Bisa Cuan 24%, Berani Coba?
Most Popular