
Mau Untung Besar dari Main Saham, Ini Tips dari Pakarnya
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 June 2018 11:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dunia investasi saham, ada dua karakter investor yang dibedakan berdasarkan horizon investasi, investor jangka panjang dan investor jangka pendek. Kedua karakter ini akan selalu ada di semua pasar saham dunia.
Investor jangka panjang cenderung memilih untuk memilih saham-saham yang punya fundamental baik dalam jangka panjang. Biasanya mereka lebih memilih bermain dengan hitung-hitungan serta analisis yang memadai untuk memastikan saham yang dipilih punya potensi memberikan gain besar dalam jangka panjang.
Sementara itu, investor jangka pendek atau biasanya disebut trader biasanya lebih bersifat pragmatis. Cenderung keluar masuk pada suatu saham dalam jangka pendek, bisa hitungan hari, jam bahkan menit.
Memanfaatkan momentum untuk bisa membukukan keuntungan semaksimal mungkin. Tak ada yang salah dengan cara ini, jika anda sudah siap dengan sejumlah analisis baik fundamental dan teknikal untuk mengurangsi risiko kerugian.
Secara sederhana, inilah tindakan mendasar yang membedakan tindakan investasi jangka panjang dan pendek :
Investasi Jangka Panjang :
Lo Kheng Hong memiliki beberapa tips investasi saham yang bisa diterapkan oleh calon investor:
Bentjok juga disebut-sebut salah satu yang bisa mengeruk keuntungan besar dari transaksi di pasar saham. Bentjok sendiri mengakui secara jujur, kalau dia memanfaatkan pasar modal mencari sumber pendanaan membiayai ekspansi perusahaannya.
Berikut ini tips investasi dari Benny Tjokro
Berikut ini tips dari Michael:
Dalam berinvestasi, dia menerapkan tips-tips berikut ini:
(hps) Next Article Mengenal Lebih Dekat Investasi Saham
Investor jangka panjang cenderung memilih untuk memilih saham-saham yang punya fundamental baik dalam jangka panjang. Biasanya mereka lebih memilih bermain dengan hitung-hitungan serta analisis yang memadai untuk memastikan saham yang dipilih punya potensi memberikan gain besar dalam jangka panjang.
Sementara itu, investor jangka pendek atau biasanya disebut trader biasanya lebih bersifat pragmatis. Cenderung keluar masuk pada suatu saham dalam jangka pendek, bisa hitungan hari, jam bahkan menit.
Secara sederhana, inilah tindakan mendasar yang membedakan tindakan investasi jangka panjang dan pendek :
Investasi Jangka Panjang :
- Membeli saham pada harga pasar dengan mempertimbangkan nilai bisnis perusahaannnya dan analisa secara menyeluruh terhadap fondasi bisnis perusahaan
- Memilih saham yang membuat anda merasa nyaman
- Ikuti aturan bermain saham yang menopang peluang anda untuk mendapatkan peluang keuntungan yang tinggi
- Berorientasi jangka panjang
- Membeli saham dengan harapan orang lain akan membeli pada harga yang lebih tinggi.
- Memilih saham dengan asumsi akan naik tinggi dalam waktu dekat
- Hanya mengandalkan segelintir informasi, cenderung mengabaikan aturan fundamental yang berlaku karena menduga suatu saham bisa naik dalam kurun waktu tertentu (jangka pendek)
- Cenderung berorientasi jangka pendek
Lo Kheng Hong memiliki beberapa tips investasi saham yang bisa diterapkan oleh calon investor:
- Memperhatikan manajemen pengelolaan perusahaan, harus dikelola orang jujur, profesional, berintegritas.
- Pertimbangkan masa depan bisnis perusahaan
- Cari perusahaan yang labanya besar melalui profit margin dan return on equity (ROE)
- Memilih perusahaan dengan pertumbuhan jangka panjang
- Mencermati valuasi price earning ratio (PER) atau price to book value (PBV) dengan perusahaan sejenis
Bentjok juga disebut-sebut salah satu yang bisa mengeruk keuntungan besar dari transaksi di pasar saham. Bentjok sendiri mengakui secara jujur, kalau dia memanfaatkan pasar modal mencari sumber pendanaan membiayai ekspansi perusahaannya.
Berikut ini tips investasi dari Benny Tjokro
- Investor harus menyesuaikan sesuaikan diri dengan kapasitas dana. Kalau investor institusi seperti, asuransi dan dana pensiun berinvestasi pada saham yang perusahaannya yang stabil lebih cocok.
- Untuk investor jangka pendek, carilah perusahaan dengan growth yang cepat.
- Untuk yang seperti itu ya jangan beli saham perusahaan long term. Saham long term diajak main seminggu dua minggu kan belum tentu bisa untung. Kalau circle-nya pas lagi turun kan konyol.
- Untuk trader cari gosip-gosip di pasaran itu. Cari di Medsos, tanya broker saham dan pelaku pasar lainnya.
- Setelah dengar gosip pelajari fundamental, kalau bagus dan harganya masih di bawah, beli saja merem. Kalau informasinya salah, harga juga tidak akan kemana-mana.
Berikut ini tips dari Michael:
- Carilah saham dengan kondisi fundamental yang kuat.
- Harus likuid atau aktif ditransaksikan.
- Pilih kapitalisasi pasar besar (big caps).
- Pilih saham dengan valuasi relatif murah terutama saham yang harganya sudah terkoreksi dalam.
Dalam berinvestasi, dia menerapkan tips-tips berikut ini:
- Gunakan cara yang sama untuk beli saham dengan membeli bisnis.
- Cari celah untuk memproteksi portofilio yang dimiliki.
- Jangan terlalu sering melakukan aksi beli dan jual dalam waktu berdekatan.
- Tetap tenang meskipun pasar sedang bergejolak. Pada 2016, ketika pasar saham bergejolak Warren Buffett menyarankan untuk terus membeli dan menyimpan saham.
- Jangan mengamati pasar dari jarak dekat, harus berpikir menjual saham saat harganya mahal, mereka akan memperoleh hasil yang baik.
- Fokus pada fakta. Opini dan emosi tidak akan membantu Anda membuat keputusan yang benar. Ia menyarankan agar Anda selalu melihat pasar dalam perspektif pragmatis. Lalu seleksi fakta-fakta tersebut untuk mendapatkan apa yang Anda butuhkan.
(hps) Next Article Mengenal Lebih Dekat Investasi Saham
Most Popular