Tips Investasi Saham

Investasi di Saham Ini, Uang Anda Sudah Naik 3-6 Kali Lipat

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 June 2018 17:24
Setelah memilih sektor apa yang cocok, langkah selanjutnya adalah memilih saham dari perusahaan yang memiliki profil yang baik pula.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam berinvestasi saham, penting untuk memilih sektor serta saham yang sesuai dengan profil calon investor. Setelah memilih sektor apa yang cocok, langkah selanjutnya adalah memilih saham dari perusahaan yang memiliki profil yang baik pula.

Dari awal tahun hingga akhir pekan lalu, beberapa saham sudah naik lebih dari tiga hingga enam kali lipat. Padahal secara year to date kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,7%.

Apa saja saham-saham yang naik tinggi tersebut antara lain, saham PT Intikeramik Alamsari Tbk (IKAI) yang naik 605,48% ke level harga Rp 515/saham. Lalu saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) naik 483,98% ke level Rp 7.475/saham.

Kemudian ada saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Tbk (TKIM) yang naik 476,2% ke level harga Rp 16.825/saham. Terakhir ada saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) naik 395,24% ke level Rp 4.160/saham.

Namun sekedar catatan ada beberapa saham yang secara fundamental masih kurang bagus dan likuid. Untuk itu, bagi anda investor disarankan untuk lebih cermat dalam memilih saham tempat berinvestasi.

Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan jika ingin berinvestasi saham carilah saham dengan kondisi fundamental yang kuat. Selain itu, perlu juga diperhatikan saham-saham dengan transaksi yang likuid

"Cari (saham) yang fundamental kuat, yang likuid," kata Michael memberikan tips berinvestasi saham.

Dia mencontohkan memilih saham dengan kapitalisasi pasar besar (big caps) di sektor perbankan. Menurut dia, saham-saham perbankan terutama empat bank terbesar di Indonesia saat ini yang memiliki valuasi relatif murah karena harganya sudah terkoreksi dalam beberapa bulan terakhir.

Beberapa saham likuid yang masuk dalam daftar LQ45 tercatat sudah memberikan imbal hasil di atas 30%. Saham-saham tersebut antara lain: saham PT Trada Alam Minerba Tbk (TRAM) naik 91,92% ke level harga Rp 380/saham. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 65,45% ke level Rp 4.070/saham.

Lalu harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 46,02% ke level Rp 4.220/saham. Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 44,8% ke level Rp 905/saham. Terakhir saham PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 31,7% ke level Rp 4.030/saham.

Koreksi harga yang cukup dalam terhadap saham-saam beberapa waktu lalu menyebabkan valuasi sejumlah saham-saham tersebut menjadi lebih murah ketimbang dengan perusahaan sejenisnya, sehingga harga sahamnya juga menjadi lebih murah dan menarik untuk dikoleksi.


"Big caps turun, lihat saja beberapa bank prediksi labanya naik tapi harga turun berarti makin murah kan dan likuid apalagi big 4 bank sulit lah colapse," lanjut dia.

Meski demikian, dia juga menekankan untuk memperhatikan visi dari bank tersebut terutama dari profil pengelolaan kredit macetnya (non performing loan/NPL).

Kemudian, dia juga menyarakan agar investor mulai memperhatikan saham-saham big caps lainnya yang dinilai murah akibat adanya adjustment dari indeks MSCI yang membuat asing mulai meninggalkan saham-saham yang dikeluarkan dari indeks tersebut.


(hps) Next Article Mengenal Lebih Dekat Investasi Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular